Anak Buah Pak Bas Minta Tambahan Duit Rp 30 Triliun, Ada Apa?

News - Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
24 January 2023 14:33
Warga melintasi Flyover Lenteng Agung di Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021). Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba lalu lintas di jalan layang tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat selama 3 hari. Dimulai hari Minggu (31/1) pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB serta hari Senin (1/2) dan Selasa (2/2) pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Uji coba dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan pekerjaan yang ada di lapangan seperti marka, rambu dan kelengkapan jalan. Sejumlah tanda penunjuk jalan hingga fasilitas perjalanan juga telah dipasang di flyover ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini jalan layang atau flyover Tapal Kuda bisa menyelesaikan masalah kemacetan di kawasan Pasar Minggu-Lenteng Agung, Jakarta Selatan.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Fly Over Lenteng Agung (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian meminta ada tambahan sebesar Rp30 triliun untuk mendukung pencapaian target kinerja tahun ini. 

Hedy menyampaikan, pagu alokasi anggaran tahun 2023 untuk Bina Marga adalah sebesar Rp 49,31 triliun, dengan rupiah murni sebesar Rp 34,93 triliun, SBSN sebesar Rp 12,29 triliun, dan pinjaman di bank luar negeri sebesar Rp 2,09 triliun.

"Ini kami laporkan dari posisi anggaran awal ini backlog kumulatif Ditjen Bina Marga sampai tahun 2023 ini sebesar Rp 77,059 triliun," kata Hedy saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (24/1/2023).

Sejalan dengan itu, Hedy meminta dimaklumi, khususnya terkait dengan kondisi jalan. Sebab, di tahun 2023 ini Ditjen Bina Marga ditargetkan untuk kemantapan 96%, tapi dengan backlog sebesar Rp 21 triliun.

"Jadi sangat sulit untuk dicapai kemantapan 96% ini," tuturnya.

Dengan demikian, katanya, dibutuhkan tambahan anggaran preservasi sebesar Rp 30 triliun jika ingin mencapai kemantapan 96%.

"Jadi prediksi kita, kemantapan di akhir 2023 adalah sebesar 93,57%. Artinya, ini ada 3.500 km jalan kita yang memang tidak tertangani secara baik di ruas jalan nasional," terangnya.

Di sisi lain dia menyebutkan, pembangunan jalan tol tahun 2023 ditargetkan sepanjang 509,01 km dan 385,5 km pada tahun 2024. Adapun total capaian pembangunan jalan tol sejak tahun 2020-2022 adalah sepanjang 511,11 km.

"(Pembangunan jalan tol) ini mayoritas dibiayai oleh investasi. Sehingga total jalan tol yang terbangun dari tahun 2020-2024 adalah sepanjang 1.405,5 km," katanya.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 109/2020 dan Peraturan Menko Perekonomian No 21/2022, terdapat 53 Program Strategis Nasional (PSN) jalan tol. Di mana saat ini telah ada 6 proyek jalan tol yang telah selesai, 34 masih berjalan, dan 13 belum dilaksanakan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kebut Jalan Tol Kelar Sebelum 2024, Ini Dia Tantangannya


(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading