
Mau Serang Balik Rusia, AS Minta Ukraina Latihan Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat senior AS menasihati Ukraina untuk menunda peluncuran serangan besar-besaran terhadap pasukan Rusia, sampai pasokan persenjataan AS terbaru tersedia dan pelatihan telah diberikan, kata seorang pejabat senior administrasi Biden pada hari Jumat.
Seorang pejabat senior Biden mengatakan Amerika Serikat akan tetap teguh pada keputusannya untuk tidak memberikan tank Abrams ke Ukraina saat ini, di tengah kontroversi dengan Jerman mengenai tank, demikin dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2023)
Presiden Joe Biden, yang menyetujui paket senjata baru senilai US$2,5 miliar untuk Ukraina minggu ini, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, "Ukraina akan mendapatkan semua bantuan yang mereka butuhkan," ketika ditanya apakah dia mendukung niat Polandia untuk mengirim Leopard buatan Jerman tank ke Ukraina.
Pembicaraan AS dengan Ukraina tentang serangan balasan telah dilakukan dalam konteks memastikan Ukraina mencurahkan cukup waktu terlebih dahulu untuk pelatihan persenjataan terbaru yang disediakan oleh Amerika Serikat.
Pejabat AS yakin serangan akan lebih berhasil jika Ukraina memanfaatkan pelatihan dan penambahan persenjataan baru yang signifikan. AS mengumumkan akan mengirim ratusan kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk digunakan dalam pertempuran.
Delegasi petinggi AS yang termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman dan wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jon Finer berada di Kyiv dalam beberapa hari terakhir untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Ukraina.
Washington yakin bahwa Ukraina telah menghabiskan banyak sumber daya untuk mempertahankan kota Bakhmut, tetapi ada kemungkinan besar bahwa Rusia pada akhirnya akan mendorong Ukraina keluar dari kota itu. Jika itu terjadi, tidak akan menghasilkan perubahan strategis di medan perang.
Salah satu pertimbangan untuk Ukraina, kata pejabat itu, adalah berapa banyak mempertahankan Bakhmut pada saat mereka sedang mempersiapkan serangan untuk mencoba mengusir Rusia dari daerah yang mereka kuasai di Ukraina selatan. Pejabat AS bekerja sama dengan Ukraina dalam pertukaran ini.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Mau Kirim Senjata Terlarang, Zelenzky Bisa Makin Menggila!