
Nongshim Buka-bukaan soal Temuan Pestisida di Shin Ramyun

Jakarta, CNBC Indonesia - Nongshim Co., Ltd. buka suara terkait temuan zat berbahaya dalam produk ramen yang diekspor ke Taiwan.
Dalam keterangan resminya, Senior Vice President Nongshim Food Safety Department of R&D Park Seongjin mengatakan pihaknya selalu menggunakan bahan baku yang aman melalui analisis verifikasi sebelum dan sesudah penanaman, pemanenan, pengolahan, pengiriman dan seluruh proses penggunaan.
"Kami benar-benar mengelola keamanan residu pestisida melalui budidaya kontrak dan manajemen riwayat bahan pertanian utama yang digunakan produk kami," katanya, dikutip Sabtu (21/1/2023).
Dia juga menjelaskan perusahaan asal Korea Selatan itu melakukan pemantauan rutin terhadap etilen oksida (EO), dan sejauh ini belum ada riwayat deteksi pada serbuk bumbu (sup bubuk).
"Berdasarkan hal di atas, kasus ini dianggap sebagai kontaminasi silang sementara yang tidak disengaja dan asal lingkungan budidaya bahan mentah 2," tuturnya.
Dia pun menegaskan, sebagai hasil dari analisis produk, masalah ini hanya berlaku untuk Shin Ramyun Black Bowl Tofu Kimchi yang diekspor ke Taiwan yang diproduksi pada November.
"Tanggal kedaluwarsa dan produk lain yang diekspor ke Indonesia tidak relevan dengan masalah ini," pungkasnya.
Adapun, produk Shin Ramyun Black Bowl Tofu Kimchi ini tidak diekspor ke Indonesia dan manajemen menyatakan tidak ada rencana penjualan ke Indonesia.
Sebelumnya, dilansir dari The Korea Herald, produk Shin Ramyun Black Tofu dan Kimchi Cup Noodles yang diekspor ke Taiwan dilaporkan tidak lolos pemeriksaan bea cukai. Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan (TFDA) menemukan etilen oksida sebanyak 0,075 miligram per kilogram dalam kemasan sup dari setiap produk mi instan.
Akibat hal tersebut, sebanyak seribu dus produk mi cup dengan berat sekitar 1.128 kilogram akan dimusnahkan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]