Lelang Aset Sitaan BLBI, Sri Mulyani Kantongi Rp1,3 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mencatat sepanjang tahun 2022 nilai total pokok lelang mencapai Rp 35,23 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 1,3 miliar nya berasal dari aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"BLBI lelang dari Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sebesar Rp 1,3 miliar," ujar Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto dalam media briefing DJKN, Jumat (20/1/2023).
Adapun total realisasi lelang tahun 2022 ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah dalam 115 tahun dilakukan lelang. Nilai tersebut naik tipis dari total pokok lelang 2021 sebesar Rp 35,16 triliun.
"Tahun 2020 2021 tertinggi sepanjang sejarah selama 115 tahun. Jadi capaian tertinggi adalah di tahun 2021 2022 karena menembus Rp 35 triliun transaksi melalui lelang," ujar Joko.
Nilai lelang BLBI memang tergolong sedikit. Pasalnya, Joko mengakui bahwa aset BLBI yang besar-besar belum banyak yang laku dan tengah diupayakan untuk dilelang kembali. "Karena memang aset BLBI yang besar-besar terus kita upayakan," pungkasnya.
Salah satu aset besar BLBI yang tak kunjung laku adalah aset sitaan milik Tommy Soeharto. Diketahui, aset Tommy mengalami penurunan nilai tawar di tiap lelangnya, semula bernilai Rp 2,425 triliun.
Lalu pada lelang selanjutnya diturunkan menjadi Rp 2,151 triliun. Setelah dua kali tidak laku, aset ditawarkan seharga Rp 2,064 triliun. Kendati demikian, meski sudah dilakukan tiga kali lelang, aset tersebut tetap saja belum laku terjual.
(mij/mij)