Internasional
Tetangga RI Terancam Gelap Gulita, Bahan Bakar Kritis

Jakarta, CNBC Indonesia - Filipina terancam mengalami pemadaman listrik akibat kekurangan pasokan bahan bakar. Hal ini diumumkan oleh Administrasi Elektrifikasi Nasional (NEA) negara tetangga RI tersebut.
Grup Pembangkit Listrik Kecil (SPUG) yang dikelola Korporasi Tenaga Nasional (NPC) milik negara mengatakan pemadaman listrik, termasuk bagi konsumen di daerah off-grid, terlihat makin memburuk mulai 1 Februari tahun ini.
"Sudah ada pemberitahuan yang dikeluarkan oleh NPC bahwa akan menerapkan pengurangan layanan listrik di wilayah SPUG karena kekurangan pasokan bahan bakar dan keterlambatan pembayaran subsidi biaya universal untuk elektrifikasi misionaris (UCME)," kata pengumuman NEA, yang dilaporkan Manila Bulletin, dikutip Jumat (20/1/2023).
"Pembatasan layanan listrik berarti pemadaman listrik yang lebih lama atau krisis listrik total yang akan menyiksa konsumen di daerah-daerah yang telah lama mengalami gangguan layanan listrik."
UCME khususnya mengacu pada item baris terpisah dalam tagihan listrik yang dikumpulkan dari semua pembayar tarif. Ini pada gilirannya disalurkan sebagai subsidi biaya untuk layanan listrik yang diperluas ke wilayah SPUG.
Mekanisme subsidi untuk yurisdiksi off-grid ini sangat diperlukan karena tarif listrik di wilayah ini biasanya berkisar antara 14 peso Filipina hingga lebih dari 20 peso Filipina (Rp 3.881-Rp 5.544) per kilowatt jam.
NEA menyampaikan bahwa selama pertemuan konsultatif di antara badan-badan energi terkait, NPC memberi tahu para peserta bahwa mereka telah memiliki manajemen krisis dan rencana komunikasi yang telah disetujui oleh National Power Board untuk mengatasi pembatasan pasokan dan keterlambatan pembayaran subsidi UCME.
Sementara langkah-langkah darurat sedang disortir, Presiden NPC Fernando Martin Roxas mengindikasikan bahwa perusahaan mereka telah memanfaatkan pinjaman 5,0 miliar peso Filipina, yang ditujukan untuk pembelian bahan bakar yang diperlukan.
Namun, kabar buruk tentang solusi yang diusulkan itu adalah pencairan pinjaman mungkin hanya diharapkan pada Mei 2023, atau tiga bulan lagi dari saat pembatasan pasokan listrik sudah harus dilakukan pada Februari mendatang.
[Gambas:Video CNBC]
Bandara Tetangga RI Lumpuh, Ratusan Penerbangan Terdampak
(luc/luc)