Pemegang Tol Terpanjang RI Berubah, Konglomerat RI Batal
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek tol terpanjang di Indonesia jalan tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap alias Getaci mundur dari rencana. Proyek yang sebelumnya dipegang oleh konsorsium konglomerat seperti Martua Sitorus, Yusuf Hamka Cs bakal berubah kepemilikan konsensi.
Hal ini setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan melakukan lelang ulang terhadap proyek pembangunan jalan tol sepanjang 206,65 km ini.
"Proyek pembangunan Jalan Tol Getaci akan kita lelang ulang. Kita sudah mulai proses lelang ulang ini, di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dikutip, Kamis (19/1).
Mengapa harus lelang ulang? Hedy menjelaskan tidak terjadi penandatanganan dukungan pembiayaan perbankan (financial close) oleh investor. Dengan kata lain, investor pada proyek ini mundur.
"Dilelang ulang karena kemarin tidak financial close. Pembangunan jalan Tol Getaci ini akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang tersebut," ucapnya.
proyek tol terpanjang di Indonesia ini sebenarnya sudah ada pemenang konsorsium. Tol ini akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah dengan memiliki total panjang 206,65 Km dan nilai investasi sebesar Rp56,20 triliun.
ada beberapa nama konglomerat Indonesia di balik proyek ini, hal ini terlihat dari daftar perusahaan atau grup usaha di proyek ini. Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap adalah selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang dilaksanakan oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).
Di konsorsium JGC dalam laporan PT Jasa Sarana 2021, pemegang saham antara lain PT Jasa Marga : 32,5%, PT Daya Mulia Turangga : 13,38%, PT Gama Grup : 13,38%, PT Jasa Sarana : 0,75%, PT Waskita Karya : 20%, PT Pembangunan Perumahan : 10%, dan PT Wijaya Karya : 10%.
Nama perusahaan BUMN seperti Jasa Marga, PT PP, Waskita, dan Wijaya Karya adalah perwakilan dari BUMN. Sedangkan dari sektor swasta ada PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group. Siapa saja mereka?
Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar. Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.
Sedangkan ada nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar. Berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020, 79,11% saham PT Jasa Sarana dipegang oleh Pemprov Jabar, PT Indec Internusa 0,16%, PT Bakrieland Development Tbk 3,76%, dan 16,95% dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk.
Keberadaan konglomerat tol Yusuf Hamka di proyek tol Jawa Barat juga tergabung dalam PT Citra Marga Lintas Jabar, yang pemegang sahamnya PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk) : 80%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk : 19,88%, PT Jasa Sarana : 1,26%.
Waskita Mundur
Proyek Tol Getaci kembali dilelang ulang karena terhambat pemenuhan pembiayaan (financial close). PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengaku, saat ini sedang mematangkan tahapan untuk keluar dalam konsorsium di proyek tol terpanjang di Indonesia tersebut.
"Status saat ini dalam tahap persiapan dan koordinasi proses pull out dengan pihak-pihak terkait," kata Public Relation Manager Didik Krisdianto kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/1).
Didik menyebut, pengganti Waskita dalam konsorsium masih dalam tahap pembicaraan, namun dipastikan tidak akan mengganggu timeline proyek secara signifikan.
Didik mengungkapkan, alasan perseroan mundur dari proyek tersebut karena perusahaan sedang dalam masa restrukturisasi dan likuiditas perusahaan yang terbatas.
"Kita mundur bukan berarti kehilangan peluang dari proyeknya. Kita akan ikut tender pembangunan proyeknya di konstruksinya. Ini dalam masa restru sama MRA itu kita memang di batasi untuk investasi besar atau mayoritas," jelasnya.
Sebagai informasi, tol Getaci digadang-gadang menjadi tol yang terpanjang di Indonesia. Tol tersebut bakal memiliki panjang 206,65 km dan melintasi dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pemenang lelang sebelumnya, diantaranya, konsorsium yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Konsorsium tersebut tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5%, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38%, Jasa Sarana 0,75%, Waskita Karya 20%, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10%.
"Nilai (proyeknya) tanya PUPR sih lebih tepatnya. Tapi sekitar Rp 54 triliun kalau nggak salah. Soalnya nggak hanya konsorsium itu tapi dari bank atau dari investor," katanya.
(hoi/hoi)