Saking Miskin, Jutaan Orang RI Cuma Bisa Beli 6 Indomie/Hari

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Kamis, 19/01/2023 13:30 WIB
Foto: Penduduk bantaran kali Ciliwung (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Batas nilai garis kemiskinan (GK) pada September 2022 naik 5.95% menjadi sebesar Rp 535.547 per kapita per bulan, dari semula Rp 505.469 pada Maret 2022. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ini adalah kenaikan tertinggi dalam 9 tahun terakhir.

Garis kemiskinan (GK) merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Jika dihitung dari besaran GK Rp 535.547 per kapita per bulan, maka pengeluaran masyarakat yang kurang dari Rp 17.851 per hari otomatis masuk kategori miskin atau di bawah garis kemiskinan. Ini artinya, warga negara Indonesia dengan penghasilan di bawah Rp 535.547 per kapita per bulan masuk kategori kurang mampu.


Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan harga eceran komoditas pokok ini, tentunya berpengaruh terhadap jumlah pengeluaran masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka.

Margo menjelaskan bahwa BPS mencatat peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) memberikan kontribusi terhadap total garis kemiskinan sebesar Rp 397.125 (74,15%), sedangkan kontribusi Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) hanya sebesar Rp 138.422 (25,85%).

Komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan September 2022 baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 18,98% di perkotaan dan 22,96% di pedesaan.

Dari data BPS, ada tiga komoditas makanan utama yang menyumbang pada garis kemiskinan, baik di desa dan kota. Ketiganya a.l. beras, rokok kretek dan telur ayam ras. Selain ketiga makanan tersebut, gula, daging ayam ras dan mie instan juga masuk ke dalam posisi teratas.

Jika dihitung dari besaran nilai pengeluaran Rp 17.851 per kapita per hari, maka setiap satu orang miskin hanya mampu memenuhi kebutuhan makan normal - tiga kali dalam sehari - dengan asupan makanan terbatas, yakni satu liter beras, tiga butir telur dan satu batang rokok kretek.

CNBC Indonesia membuat simulasi perhitungannya sebagai berikut:

- 1 liter beras = Rp 8.584 per liter (harga beras kualitas bawah II)
- 4 butir telur = Rp 1.893/butir (telur ayam ras Rp 30.300/Kg)
- 2 batang rokok = Rp 833 (harga rokok kretek termurah Rp 10.000/ 12 batang)

Dari kebutuhan di atas, totalnya mencapai Rp 11.822. Ingat perhitungan ini belum mencakup kebutuhan lain yang mendukung kebutuhan makanan seperti bahan bakar rumah tangga, minyak, sayur, serta sewa rumah dan sandang.

BPS membagi sejumlah kriteria konsumsi masyarakat miskin, yakni kemampuan minimal untuk memenuhi konsumsi antara 1900-2100 kalori per orang. Sementara itu, penduduk miskin ekstrem setara atau kurang dari 1900 kalori per orang per hari.

Bisa dibayangkan penduduk miskin di Indonesia hanya mampu memenuhi satu kebutuhan primer, yakni makanan. Namun, miris, rokok masih menduduki komoditas teratas yang dikonsumsi masyarakat miskin.

BPS mengungkapkan kontribusi rokok kretek filter terhadap garis kemiskinan di kota sebesar 11,10% per September 2022. Sementara itu, di desa, sumbangannya sebesar 10,48%. Rokok kretek masih tetap berada di posisi kedua setelah beras, baik di kota dan di desa.

Jika besaran pengeluaran Rp 17.851 per kapita per hari disandingkan dengan harga mie instan, Indomie, yang berkisar Rp 2.700 per bungkus, maka penduduk miskin hanya mampu membeli 6 bungkus per hari.

Dengan simulasi dan perbandingan ini, jelas warga miskin di Tanah Air hanya mampu memenuhi kebutuhan makan per hari. Pada September 2022, jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022. Artinya, puluhan juta orang Indonesia masih merasakan kepahitan ini.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Potret Kemiskinan Indonesia 2024