Internasional

Cerita Putin Tetiba Jadi 'Kepala Pengusir Setan', Kok Bisa?

sef, CNBC Indonesia
18 January 2023 23:30
Russian President Vladimir Putin attends the Christmas service at the Annunciation Cathedral in the Moscow Kremlin in Moscow, Russia, Saturday, Jan. 7, 2023. Orthodox Christians celebrate Christmas on Jan. 7, in accordance with the Julian calendar. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: AP/Mikhail Klimentyev

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata telah dinobatkan sebagai "pejuang perlawanan Antikristus" alias "kepala pengusir setan". Hal itu dianugerahkan langsung Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill.

Pemberian gelar itu untuk mendefinisikan kembali tujuan invasi Kremlin ke Ukraina. Hal ini tak lepas dari masalah agama, yang dilaporkan juga menjadi penyebab perang.

Kirill mengatakan bahwa Putin sedang berperang melawan "manifestasi globalisme" di mana sosok yang diperangi dicap terkait kekuatan global yang bisa membawa ke akhir dunia. Karenanya "operasi khusus" Rusia ke Ukraina disebutnya sesuai dengan jalan spiritual dan ideologis yang benar.

Putin memang tak pernah memberi komentar jelas soal gelar itu. Tapi beberapa pembantunya membantu menjelaskan.

Di Ukraina, disebutkan telah muncul ratusan sekte yang meninggalkan nilai-nilai Ortodoks. Bahkan "gereja setan" , yang diklaim telah terdaftar resmi di Amerika Serikat (AS), juga diduga sudah menyebar di negeri itu.

"Saya percaya bahwa, dengan berlanjutnya operasi militer khusus, semakin mendesak untuk melakukan desetanisasi Ukraina," kata Asisten Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Aleksey Pavlov, dimuat TAS, sebagaimana dikutip dari Newsweek Kamis (19/1/2023).

"Dengan menggunakan manipulasi internet dan psikoteknologi, rezim baru mengubah Ukraina dari negara berdaulat menjadi hipersek totaliter," tamah Pavlov.

"Ada ratusan sekte, dipertajam untuk tujuan dan kawanan tertentu," tambahnya.

Menurut Pavlov karena setanisme, warga Ukraina mendapat seruan membunuh orang Rusia. Rezim saat ini, tambahnya, memformat ulang pikiran warga untuk memaksa mereka meninggalkan tradisi yang telah berusia berabad-abad.

"Bahkan melarang nilai-nilai sejati yang diyakini oleh kepercayaan Ortodoks, Islam dan Yudaisme," ujarnya menjelaskan lagi.

Hal sama juga disebut sekutu setia Putin lainnya, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. Ia mencap konflik tersebut sebagai perang suci melawan setanisme.

Perlu diketahui, masih mengutip laman yang sama, saat awal serangan dilakukan Rusia, Kremlin kerap menggunakan kata-kata "membasmi pengaruh NAZI". Namun belakangan, bahkan Dewan Keamanan Rusia pun menyebut "desetanisasi".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Disebut Sedang 'Acak-Acak' Asia Tenggara, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular