Soal Ini, Kayaknya RI Perlu Tiru China Deh!
Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mendukung penuh program pemerintah dalam menggenjot hilirisasi di sektor pertambangan. Namun, dalam mensukseskan program tersebut, setidaknya Indonesia dapat mencontoh China dalam hal hilirisasi.
Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli mengatakan dalam menggenjot program hilirisasi di sektor pertambangan, pemerintah setidaknya dapat mengambil peran dalam pengembangan infrastruktur. Utamanya seperti jaringan listrik, air, jalan dan pelabuhan.
Hal tersebut dilakukan agar industri di Indonesia dapat bersaing dengan industri sejenis di negara lain. Misalnya seperti di China, yang selalu terdepan dalam pembangunan infrastruktur untuk persiapan bagi pengembangan industri nantinya.
"Bahkan, mereka sudah menyiapkan kota dan apartemennya sekalian untuk itu. Awalnya kelihatannya seperti kota hantu karena tidak ada penghuninya. Tetapi lambat laun kota tersebut akan hidup dengan hadirnya industri-industri di sana," kata Rizal kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/1/2023).
Di samping itu, Rizal menilai kebijakan pemerintah yang akan membatasi smelter yang tidak berorientasi pada energi hijau juga sudah sejalan dengan road map pemerintah, utamanya untuk menuju net zero emission pada tahun 2060.
"Sebaiknya memang fokus kepada energi yang lebih ramah lingkungan yang digunakan untuk smelter baru yang akan dibangun terutama dari panas bumi, angin, air (PLTA), matahari (solar cell), biogas, dan lain-lain," ujar Rizal.
Menurut Rizal hal tersebut sangat dimungkinkan apabila di daerah yang akan dibangun smelter memiliki sumber daya energi yang ramah lingkungan tersebut. Namun jika tidak ada sumber energi tersebut, sebaiknya pemerintah melalui PLN harus mengusahakan jaringan listrik yang handal dengan harga yang bersaing untuk menghidupkan smelter.
(pgr/pgr)