
Kinerja Rupiah Cemerlang, BI Happy Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen positif dari data inflasi Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi China mendorong arus dana asing atau inflow di pasar surat utang Asia, termasuk Indonesia. Inflow di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Tanah Air ini terjadi di tengah arus keluar di pasar saham.
Kondisi ini, menurut Bank Indonesia (BI), telah memperkuat pergerakan rupiah pada hari ini, Rabu (18/1/2023).
Edi Susanto, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengatakan sentimen di pasar global lebih kondusif di awal tahun ini dengan adanya beberapa perkembangan ekspektasi data inflasi US yang menurun dan perkiraan pertumbuhan ekonomi China yang meningkat sebagai dampak dari reopening policy terkait Covid serta dibukanya kembali perjalanan internasional oleh China.
"Kondisi tersebut mendorong sentimen risk on yang ditandai dengan DXY yang berlanjut menurun (USD melemah) dan NDF beberapa mata uang Asia mengalami penurunan atau mata uang Asia mengalami penguatan termasuk Asia," kata Edi, kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/1/2023).
Sementara itu, di sisi lain, persepsi investor terhadap kondisi fundamental Indonesia yang masih positif. Di sisi lain, Edi mengatakan BI masih mencermati perkembangan global khususnya terkait perkembangan data di US.
"Saya melihat January effect sepertinya sedang terjadi, meskipun hari kemarin tampaknya ada koreksi," ujarnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Kertas Terbaru Lebih Canggih, Cek Tampilannya di Sini!