
Diam-Diam Bos CIA ke Ukraina, Warning Zelensky Bakal Mati

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Bill Burns dilaporkan pernah melakukan kunjungan rahasia ke Ukraina pada Januari 2022. Ia datang sebulan sebelum Rusia resmi menyerang Kyiv.
Dalam kedatangannya tersebut, Burns memberitahu Presiden Volodymyr Zelensky bahwa Kremlin berencana untuk membunuhnya. Perjalanan itu dilakukan pada saat presiden Ukraina secara terbuka menolak klaim Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia siap untuk menyerang sesama bekas Uni Soviet itu dan berargumen bahwa peringatan itu menciptakan "kepanikan".
Menurut laporan Business Insider pada Senin, pertemuan rahasia antara Burns dan Zelensky terungkap dalam buku yang ditulis Chris Whipple tentang kepresidenan Joe Biden. Buku tersebut dilaporkan akan segera dirilis.
"Burns datang untuk memberinya pemeriksaan realitas," tulis Whipple dalam bukunya, 'The Fight of His Life: Inside Joe Biden's White House', sebagaimana dikutip RT, Selasa (17/1/2023).
"Biden telah menginstruksikan kepala mata-mata AS untuk membagikan detail yang tepat dari plot Rusia".
Zelensky yang awalnya enggan mempercayai penilaian intelijen AS tentang kemungkinan serangan Rusia, disebut segera sadar dan terkejut dengan klaim bahwa dia secara pribadi mungkin menjadi sasaran. Whipple mengklaim bahwa intelijen AS sangat rinci sehingga membantu pasukan keamanan Ukraina menggagalkan dua upaya Rusia untuk membunuh Zelensky.
Tak dijelaskan jenis upaya yang dilakukan. Namun pasukan Rusia memang melewatkan kesempatan untuk menembak pemimpin Ukraina itu, terutama saat dia semakin berani keluar dari persembunyian dan mengunjungi tempat-tempat pertempuran utama seperti Bucha dan kota garis depan Bakhmut.
Burns menjabat sebagai duta besar AS untuk Rusia dari 2005 hingga 2008, juga memberi Zelensky rincian rencana serangan militer Rusia, menurut buku Whipple. Penulis tidak mengidentifikasi sumbernya, mengatakan wawancaranya dilakukan dengan syarat anonimitas.
Tak ada komentar Rusia soal laporan ini. Namun pada April 2022, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov sempat membantah laporan media bahwa Moskow menginginkan kematian presiden Ukraina seraya menambahkan bahwa perubahan rezim bukanlah salah satu tujuan operasi militer Rusia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos CIA: Perang Ukraina Ungkap Kelemahan Rusia