Internasional

Cerita Baru Pilu Ukraina, Saat Mayat Anak Ditarik Reruntuhan

sef, CNBC Indonesia
17 January 2023 21:20
Candles, flowers and children's toys are placed in front of a destroyed residential building two days after a missile strike in Dnipro on January 16, 2023. - Russia's weekend strike on a residential block in Dnipro, which killed at least 36 people, constitutes a
Foto: AFP via Getty Images/VITALII MATOKHA

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan rudal Rusia akhir pekan di sebuah gedung apartemen di kota tenggara Ukraina, Dnipro, masih menimbulkan luka. Angka korban tewas terbaru, kini mencapai 44 orang.

Data baru muncul setelah Selasa (17/1/2023) pemandangan memilukan terjadi. Tim evakuasi menarik jenazah seorang anak dari puing-puing reruntuhan gedung itu.

"Total ada lima anak termasuk di antara yang tewas," kata pejabat dikutip AFP.

DNIPRO, UKRAINE - JANUARY 15: Rescuers search people trapped under the rubble of a high-rise residential building hit by a missile on January 15, 2023 in Dnipro, Ukraine. On January 14, Russia launched a new massive attack on Ukrainian cities. In Dnipro, one of the Х-22 cruise missiles hit a nine-story residential building, completely destroying one of the sections from top to bottom floors. The number of dead has increased to 29 people, with rescue work continuing. More than 40 residents of the building are still being searched. (Photo by Yurii Stefanyak/Global Images Ukraine via Getty Images)Foto: Global Images Ukraine via Getty /Global Images Ukraine

Sekitar 1.700 orang seharusnya tinggal di gedung bertingkat itu. Namun serangan rudal telah porak-porandakan 90% bangunan.

Ada 79 orang dilaporkan terluka. Sementara 28 dirawat di rumah sakit dengan 10 dalam kondisi serius.

"25 penduduk lainnya masih hilang," kata gubernur wilayah itu Valentyn Reznichenko, dikutip Associated Press (AP).

Serangan mematikan terbaru Rusia terhadap sasaran sipil dalam perang yang terjadi 11 bulan itu memicu kemarahan. Sejumlah foto menunjukkan bagaimana frustasinya warga pada keadaan yang disaksikan di depannya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah berjanji untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu ke pengadilan. Serangan di Dnipro ini, katanya, serta serangan serupa lainnya, harus dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional.

"Kami akan menggunakan semua peluang yang tersedia, baik nasional maupun internasional, untuk memastikan bahwa semua pembunuh Rusia, setiap orang yang memberi dan melaksanakan perintah teror rudal terhadap rakyat kami, menghadapi hukuman yang sah," katanya.

"Dan untuk memastikan bahwa mereka menjalani hukuman mereka, "tegas mantan komedian itu lagi.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris, menyebut rudal yang jatuh di Dnipro merupakan rudal anti kapal perang. Namun, rudal itu terkenal tak akurat jika digunakan ke target darat karena sistem radarnya buruk dalam membedakan target panduan di daerah perkotaan.

"Rudal serupa digunakan dalam insiden lain yang menyebabkan banyak korban sipil. Termasuk serangan di pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk, Ukraina, Juni lalu," kata kementerian.

Mengutip Sky News setidaknya lebih dari 9.000 warga sipil tewas akibat perang Rusia di Ukraina. Dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, diketahui bahwa 453 di antaranya adalah anak-anak.

"Rusia melakukan 80.000 kejahatan," kata kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak. "Kami tidak akan memaafkan satu pun (tindakan) penyiksaan atau nyawa yang diambil," tambahnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hantam Kota di Ukraina, Pesawat Rusia Tinggalkan Lubang 20 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular