Rusia Minggir Dulu, Inggris Mau Jatuhkan 'Bom' ke Negara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris berjanji untuk memberikan tekanan baru kepada Iran. Hal ini terjadi setelah Tehran mengeksekusi mati seorang warga berkebangsaan ganda Iran-Inggris bernama Alireza Akbari akibat tuduhan spionase.
Sejauh ini, London telah memanggil diplomat paling senior Iran dan menarik duta besarnya sendiri dari negara itu. Inggris juga telah menjatuhkan sanksi terhadap jaksa agung Iran Mohammad Jafar Montazeri.
Pihak oposisi di Parlemen Inggris sendiri sejauh ini meminta agar pemerintah mau memasukkan garda militer Iran, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), ke dalam daftar organisasi teroris terlarang di Inggris. Menurut Menteri Luar Negeri James Cleverly, opsi itu bisa saja terjadi.
"Kami tidak membatasi diri pada langkah-langkah yang telah saya umumkan," ujar Cleverly dikutip Arab News, Selasa (17/1/2023).
"Kta menyaksikan tindakan balas dendam dari rezim yang lemah dan terisolasi, terobsesi dengan menekan rakyatnya sendiri, dilemahkan oleh ketakutannya sendiri akan kehilangan kekuasaan dan merusak reputasi internasionalnya."
"Pesan kami kepada rezim (Iran) itu jelas: dunia mengawasi Anda dan Anda akan dimintai pertanggungjawaban, terutama oleh orang-orang Iran yang pemberani, yang banyak di antaranya Anda tekan dan bunuh."
Meski begitu, Cleverly mengaku London masih bergulat dengan nasib warga negara ganda lainnya yang dipegang oleh rezim Khamenei di negara itu. Inggris juga memiliki tujuan strategis memulihkan pakta nuklir internasional dengan Iran.
Di sisi lain, Juru Bicara Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan bahwa pihak Downing Street masih mengkaji dan berkoordinasi dengan mitranya terkait langkah terbaik untuk menekan Tehran.
(luc/luc)