Cek Fakta, Bentrok Maut Smelter Morowali Karena TKI Dianiaya?

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
17 January 2023 13:45
Employees react amid the chaos as Chinese and Indonesian workers clash at a nickel smelter in Morowali, Sulawesi, Indonesia in this undated social media video released January 16, 2023. Revi Limbong via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT
Foto: REVI LIMBONG via REUTERS/REVI LIMBONG

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) buka suara perihal keributan berujung maut yang terjadi di area smelter miliknya di Morowali, Sulawesi Tengah. Santer isu terdengar bahwa awal keributan terjadi lantaran adanya pemukulan Tenaga Kerja Asing (TKA) kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Lalu apakah itu benar? Dalam siaran tertulisnya, direksi PT GNI menjawab isu yang beredar itu, bahwa dikatakan tidak ada penganiayaan oleh pekerja asal Tiongkok kepada pekerja asal Indonesia.

"Pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar," tulis keterangan resmi PT GNI, dikutip Selasa (16/1/2023).

Di luar dari isu itu, perusahaan membenarkan bahwa atas tragedi tersebut menimbulkan jatuhnya korban jiwa sebanyak dua orang yakni TKI dan satu orang lagi adalah TKA asal China. "Aksi demonstrasi yang berakhir ricuh yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2023 lalu, berdampak bagi perusahaan dan masyarakat sekitar lokasi proyek GNI, di mana timbul kerugian materiel, imateriel, hingga jatuhnya 2 (dua) korban jiwa dan sejumlah orang yang luka-luka," tulis keterangan resmi PT GNI.

Saat ini, perusahaan tengah mendalami investigasi bekerja sama dengan Pihak Kepolisian dalam mengusut kejadian tersebut. PT GNI juga tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mengevakuasi dan menangani korban.

"Saat ini proses investigasi mendalam masih berlangsung dan sedang dilakukan oleh aparat penegak hukum, perusahaan mengimbau agar masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang diduga ingin mengganggu ketenteraman dan keamanan usaha GNI di Kabupaten Morowali Utara," terang PT GNI.

Dengan begitu, PT GNI kembali mengajak seluruh pihak untuk menjaga keberlangsungan PT GNI yang diklaim memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara. Perusahaan berharap pasca kejadian bentrok tersebut bisa tercipta ketentraman wilayah usaha GNI di Kabupaten Morowali Utara.

"Perusahaan kembali mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan investasi GNI, yang merupakan usaha yang memberikan manfaat bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, namun juga untuk masyarakat sekitar dan negara. Perusahaan berharap agar kegiatan usaha GNI serta ketenteraman wilayah usaha GNI di Kabupaten Morowali Utara dapat segera pulih 100%," tutup keterangan resmi PT GNI.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo membeberkan, peristiwa bermula dari aksi mogok kerja oleh pekerja PT GNI, kemudian terjadi perbedaan pendapat karena ada yang setuju dengan aksi mogok kerja tersebut, namun ada juga yang menolaknya. Namun kemudian, muncul pemaksaan dalam aksi tersebut.

Tak sampai di situ, kemudian muncul sejumlah provokasi yang kemudian diviralkan di media sosial yang seolah-olah Tenaga Kerja Asing (TKA) melakukan pemukulan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Jadi, peristiwa yang terjadi awalnya adalah adanya ajakan mogok (kerja) dari karyawan yang menimbulkan pro dan kontra, dan ada upaya pemaksaan, sehingga di situ muncul lah ditolak dan diviralkan dan diprovokasi, bahwa terjadi pemukulan dari TKA terhadap TKI," jelas Listyo dalam Konferensi Pers di Istana Kepresidenan, Senin (16/1/2023).

Dia menyebut, provokasi ini terjadi di saat ada perundingan terkait masalah ketenagakerjaan atau isu industrial antara pekerja dan perusahaan.

"Bentrokan yang terjadi di perusahaan smelter GNI ini dipicu karena adanya provokasi yang muncul karena ada ajakan mogok kerja dan ada beberapa peristiwa yang terkait dengan masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan dan kemudian muncul viral seolah-olah telah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI inilah yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," paparnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapolri Bongkar Kronologi 'Bentrokan Maut' di Smelter PT GNI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular