
Bangun Smelter Tembaga, Freeport Sudah Kocek Rp 25 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia menargetkan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga terbaru mereka yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur, beroperasi pada Mei 2024.
Smelter teranyar milik PTFI itu hingga kini sudah menghabiskan biaya senilai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 24 triliun (asumsi kurs Rp 15.029 per US$).
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Tony mengungkapkan, total biaya yang akan dikeluarkan untuk proyek smelter tembaga terbaru PTFI ini sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun. Sampai saat ini, pihaknya sudah mengeluarkan biaya hingga US$ 1,6 miliar setara Rp 24 triliun.
"(Pembangunan smelter) sudah menghabiskan biaya US$ 1,6 miliar atau menghabiskan total Rp 25 triliun dari total US$ 3 miliar atau Rp 45 triliun," ungkap Tony, dikutip Senin (16/1/2023).
Tony menyebutkan bahwa PTFI menargetkan smelter barunya itu akan mulai beroperasi pada Mei 2024. Proses konstruksi fisik smelter tembaga barunya ini menurutnya ditargetkan bisa selesai pada akhir 2023 mendatang.
Sedangkan untuk proses pre-commissioning dan commissioning atau pengecekan setiap elemen smelter akan dilakukan pada awal tahun 2024.
"Kita coba selesaikan konstruksi fisiknya di akhir tahun 2023 ini. Untuk selanjutnya, dilakukan pre-commissioning dan commissioning di awal 2024 dan diharapkan sudah bisa produksi di bulan Mei 2024," terangnya.
Smelter dengan nilai investasi US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun ini disebutkan akan menjadi smelter single line terbesar di dunia. Smelter baru ini akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi produk 600 ribu ton katoda tembaga per tahun.
Saat ini PTFI juga telah memiliki satu smelter yang telah beroperasi - juga berlokasi di Gresik. Perusahaan bekerja sama dengan Mitsubishi membentuk PT Smelting. Smelter PT Smelting yang telah dibangun sejak 1996 lalu memproduksikan 300 ribu ton katoda tembaga dari hasil olahan sekitar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebutkan bahwa pemerintah akan melarang ekspor konsentrat tembaga pada pertengahan tahun ini, setelah larangan ekspor bauksit dijalankan pada Juni 2023.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Tengah Larangan Ekspor, Freeport Kebut Pembangunan Smelter
