Duit Konglomerat Martua Sitorus-Hamka Masuk Tol Terpanjang RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 13/01/2023 10:54 WIB
Foto: Pengendara melewati jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) sudah ada pemenang konsorsium proyeknya dan digarap tahun ini. Tol ini akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah dengan memiliki total panjang 206,65 Km dan nilai investasi sebesar Rp. 56 triliun.

Ternyata ada beberapa nama konglomerat Indonesia di balik proyek ini, hal ini terlihat dari daftar perusahaan atau grup usaha di proyek ini. Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap adalah selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp 56,20 Triliun yang dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC)

Di konsorsium JGC dalam laporan PT Jasa Sarana 2021, pemegang saham antara lain PT Jasa Marga : 32,5%, PT Daya Mulia Turangga : 13,38%, PT Gama Grup : 13,38%, PT Jasa Sarana : 0,75%, PT Waskita Karya : 20%, PT Pembangunan Perumahan : 10%, dan PT Wijaya Karya : 10%


Nama perusahaan BUMN seperti Jasa Marga, PT PP, Waskita, dan Wijaya Karya adalah perwakilan dari BUMN. Sedangkan dari sektor swasta ada PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group. Siapa saja mereka?

Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar. Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.

Sedangkan ada nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar. Berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020, 79,11% saham PT Jasa Sarana dipegang oleh Pemprov Jabar, PT Indec Internusa 0,16%, PT Bakrieland Development Tbk 3,76%, dan 16,95% dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk.

Keberadaan konglomerat tol Yusuf Hamka di proyek tol Jawa Barat juga tergabung dalam PT Citra Marga Lintas Jabar, yang pemegang sahamnya PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk) : 80%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk : 19,88%, PT Jasa Sarana : 1,26% 

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pembangunan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap merupakan proyek prioritas di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Sehingga dengan telah ditetapkan pemenang pelelangan pengusahaan Jalan Tol ini, nantinya pelaksanaan konstruksi dapat memiliki hasil yang berkualitas.

"Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta Menteri Basuki pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional," ujar Danang dikutip Jumat (13/1/23).

Proyek Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian, yakni Tahap 1 Gedebage - Tasikmalaya, dan konstruksinya dilakukan pada tahun 2022 sampai selesai 2024. Kemudian Tahap 2 selanjutnya dari ruas Tol Tasikmalaya - Cilacap pada tahun 2027 diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda pengoperasian sekitar 3 tahun. 


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada 200 Produk Hilirisasi Sawit, Yakin RI Sanggup Kembangkan?