Pertamina Dipastikan Gantikan Shell di Proyek Gas Raksasa RI

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
12 January 2023 15:45
Blok Masela (Dok.Reuters) Foto: Blok Masela (Dok.Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa PT Pertamina (Persero) kemungkinan akan menjadi kandidat tunggal untuk mencaplok Hak Partisipasi atau Participating Interest (PI) 35% Shell di pengelolaan Blok Masela di Maluku.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan bahwa Pertamina dipastikan sendirian dalam pengambilalihan PI Shell sebesar 35% di Blok Masela. Adapun keduanya saat ini masih melakukan proses negosiasi.

"Setahu saya Pertamina sendirian. Setahu saya sedang proses negosiasi," kata Nanang kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/01/2023).

Lebih lanjut, Nanang mengatakan, SKK Migas telah meminta Inpex Corporation selaku operator Blok Masela untuk dapat melakukan pekerjaan di proyek gas jumbo tersebut secara paralel. Mengingat, terdapat pekerjaan yang harus tetap dilanjutkan agar proyek ini bisa beroperasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"SKK minta Inpex jalan paralel, tidak tergantung proses divestasi Shell. Tentu saja harapannya kalau urusan divestasi Shell selesai akan lebih baik," kata Nanang.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal masuknya Pertamina dalam pengelolaan Blok Masela untuk menggantikan Shell sudah final.

Adapun nilai akuisisi hak partisipasi yang harus disiapkan perusahaan pelat merah itu berkisar di angka US$ 1 miliar atau setara Rp 15,64 triliun (asumsi kurs Rp 15.641/US$).

Menurut Arifin, Pertamina kemungkinan akan masuk sendirian untuk menggantikan Shell di Blok Masela. Saat ini, Shell sendiri memegang hak partisipasi sebesar 35% di Blok Masela, sisanya dimiliki oleh Inpex Corporation.

"Pertamina sementara sendirian, yang masuk Pertamina duluan, tapi yang minta data juga ada beberapa, mungkin yang minta data juga, buka data room itu dari China," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (6/1/2023).

Arifin sendiri sebenarnya belum mengetahui secara pasti nilai akhir kesepakatan antara Pertamina dan Shell. Namun demikian, berdasarkan proyeksinya kurang lebih angkanya berada di kisaran US$ 1 miliar.

"Nilainya saya gak tahu nilai akhir deal-nya, ya kan masih masih ada negosiasi lagi. Ya US$ 1 billion sekian plus minus US$ 1 billion," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian ESDM akan melakukan binding offer atau penawaran yang mengikat kepada perusahaan-perusahaan migas sebagai pengganti Shell selaku pemilik hak partisipasi 35% di Blok Masela.

Hal itu dikatakan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji.

"Lanjut ke binding offer bulan ini ya, bulan-bulan ini ke depan mau binding offer, prosesnya lanjut," ungkap Tutuka saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/1/2023).

Tutuka menyebut jika binding offer telah dilakukan maka kepemilikan Shell atas Blok Masela akan berpindah. Seperti diketahui kedepannya proses binding offer akan berlanjut sehingga akan menentukan siapa yang akan mengambil alih kepemilikan Shell.

Perlu diketahui, Blok Masela ini diperkirakan memiliki potensi produksi 1.600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 MMSCFD, serta 35.000 barel minyak per hari.

Proyek senilai US$ 19,8 miliar ini dikelola oleh Inpex Corporation (65%) dan Shell (35%). Namun, sejak beberapa tahun lalu Shell sudah memutuskan untuk keluar dari proyek gas raksasa ini. Namun hingga kini Shell masih menjadi pengelola di blok ini karena belum ada perusahaan penggantinya.

Adapun jadwal operasi blok gas "raksasa" ini diperkirakan mundur ke 2029 dari rencana semula 2027.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gak Cuma Pertamina, Petronas Ikut Minati Blok Gas Raksasa RI


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading