
Ramai Orang Tahan Beli Mobil Listrik Awal Tahun, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah dalam memberikan insentif diskon kendaraan elektrifikasi belum juga menemui titik terang hingga kini. Akibatnya, Diler pun mengakui bahwa penjualan menjadi terhambat karena banyak masyarakat yang menunggu sampai kebijakan tersebut gol.
"Termasuk menghambat, soalnya wacananya cuma dibilang, tapi realisasnya ngga tahu, jadi kita lumayan penjualan nggak sekencang biasanya," kata tenaga penjual Wuling kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/1/23).
Padahal, penjualan Wuling Air ev tergolong bagus sejak pertama kali muncul, sempat menyentuh angka tertinggi dengan penjualan 1.887 unit pada September. Penjualannya mulai menurun pada November menjadi 1.584 unit. Penurunan penjualan pun terasa pada bulan lalu.
"Jadi Wait and see. Bulan kemarin 3 unit, kadang bisa sampai 9 unit, itu di tim saya aja Air ev semua tipe," kata tenaga penjual tersebut.
Kini banyak calon costumer yang menunggu kapan realisasinya bisa berjalan. Sebagian costumer yang tidak membutuhkan kendaraan dalam waktu cepat memilih untuk menunggu demi mendapatkan diskon besar. Apalagi, nilai subsidinya mencapai Rp 80 juta untuk Battery Electric Vehicle (BEV).
"Jadi ngga jelas, kaya mereka ga peduli kapan, yang penting ada subsidi. Beberapa customer minta dikabarin ketika realisasi biar langsung dikabarin," ujarnya.
Fenomena ini sudah sampai ke Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengakui banyak calon konsumen menahan pembelian karena menunggu momentum diskon.
"Saya paham sekali sekarang ada disrupsi, gangguan artinya banyak calon buyer akhirnya hold karena menunggu insentif. Pagi tadi saya baru pulang dari Hyundai, saya sampaikan, ketika dikeluarkan insentif, kalian akan panen luar biasa," kata Agus.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil Listrik Terobos Genangan Banjir, Aman Nggak Ya?