Sst! Diam-diam Investor Ingin The Fed Pangkas Bunga

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Selasa, 10/01/2023 15:30 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar masih melihat adanya kemungkinan bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, untuk menurunkan suku bunga acuan pada paruh kedua tahun ini. Hal ini sejalan dengan inflasi inti yang melemah, dan dikombinasikan dengan data pasar perumahan dan kepercayaan bisnis lesu.

Hal ini diungkapkan oleh Carsten Brzeski, Global Head of Macro and Chief Economist ING, dan timnya dalam Economic Outlook 2023 yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (10/1/2023).

"Para pejabat (the Fed) menyarankan mereka mungkin tidak menurunkan suku bunga sampai tahun 2024 karena kekhawatiran mereka tentang kelekatan pada komponen inflasi sektor jasa utama, tetapi panduan ke depan mereka tidak bisa sepenuhnya dipercaya, mengingat rekam jejak mereka baru-baru ini," kata Brzeski dan tim.


ING menilai retorika "hawkish" kemungkinan besar merupakan hasil dari kekhawatiran bahwa penurunan tajam baru-baru ini dalam imbal hasil Treasury dan dolar, ditambah dengan penyempitan spread kredit yang melonggarkan kondisi keuangan di AS. Kondisi ini berkebalikan dari apa yang ingin dilihat Fed saat berjuang untuk menekan inflasi.

Risalah rapat The Fed pada bulan Desember lalu menunjukkan bahwa pejabat Fed melihat bank sentral perlu menyeimbangkan dua risiko. Pertama, kebijakan moneter tidak cukup ketat untuk menurunkan inflasi dan kedua, efek keterlambatan kebijakan moneter dapat mendorong Fed untuk melakukan pengetatan lebih dari yang dibutuhkan.

Sejumlah peserta rapat bahkan menilai bahwa risiko prospek ekonomi dibebani ke sisi negatifnya dan AS akan mencatat potensi inflasi yang lebih persisten. Ini artinya inflasi dengan tingkat yang lebih tinggi dan lebih lama sehingga akan membatasi pertumbuhan ekonomi.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertengahan Desember ke kisaran 4,25%-4,5%, level tertinggi sejak 2007.

The Fed memproyeksikan akan mencapai puncaknya pada tingkat 5,1% pada akhir tahun 2023. Ini artinya The Fed belum memberikan ruang jelas terkait dengan penurunan.

Ketua Fed Jerome Powell menyarankan bahwa suku bunga mungkin harus naik lebih tinggi. Dia mengatakan bahwa pihaknya belum pada sikap kebijakan yang cukup ketat.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Suku Bunga The Fed Turun, Trump Ingin Ganti Jerome Powell