
Harga BBM RON 95 di Negara Tetangga RI Rp30.000, Ini Sebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bahan bakar minyak (BBM) di negara tetangga yaitu Singapura, ternyata dijual lebih mahal hingga dua kali lipat dibandingkan dengan negara Indonesia. BBM jenis Research Octane Number (RON) 95 di Singapura dijual di atas Rp 30 ribu per liter.
Ternyata, hal itu karena pemerintah Singapura memang tidak memberikan subsidi atas harga BBM di negaranya.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukannya, terdapat dua tipe kebijakan harga BBM di setiap negara, khususnya negara ASEAN.
"Berdasarkan review, bentuk kebijakan harga BBM yang diberlakukan oleh enam negara di ASEAN terbagi menjadi dua tipe, mengacu pada mekanisme pasar atau diintervensi/diberikan subsidi oleh pemerintah. Singapura tercatat sebagai satu-satunya negara di ASEAN yang tidak memberikan subsidi BBM," ujarnya dalam kajian ReforMiner Institute, dikutip Kamis (05/01/2023).
Selain itu, kata Komaidi, Singapura hanya mempertimbangkan mekanisme pasar dalam penentuan harga jual BBM di negaranya. Yang mana pajak dan retribusi dalam penentuan harga BBM di sana relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
"Harga jual BBM ditentukan sesuai dengan mekanisme pasar. Pajak dan retribusi di dalam komponen harga BBM relatif tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya," jelasnya.
Adapun periode penyesuaian harga BBM yang diaplikasikan oleh negara Singapura, dilakukan dalam 10 hari sekali. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan harga BBM sesuai dengan harga pasar yang berlaku pada saat itu.
"Penetapan harga jual BBM (di Singapura) dilakukan setiap 10 hari," terang Komaidi.
Sementara itu, Indonesia menjadi negara yang memberlakukan penyesuaian harga BBM dengan periode terlama jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.
Berdasarkan hasil kajian ReforMiner Institute, terdapat tiga jenis kebijakan periode penyesuaian harga jual BBM di negara-negara ASEAN yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Yang pertama setiap 1 minggu sekali, diaplikasikan oleh Thailand, Malaysia, dan Filipina.
"Periode evaluasi dan penyesuaian harga BBM pada masing-masing negara di ASEAN tercatat tidak sama. Berdasarkan review, terdapat tiga tipe periode evaluasi. Singapura dan Vietnam melakukan evaluasi dan penyesuaian harga BBM setiap 10 hari," pungkasnya.
Terakhir, periode satu bulan sekali yang hanya diterapkan Indonesia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, berencana mengubah aturan perubahan harga BBM Pertamax Cs jadi setiap minggu, dari saat ini dilakukan selama satu bulan.
"Agar harga Pertamax di Indonesia bisa diumumkan tiap minggu supaya sesuai dengan harga pasar. Jangan kita terjebak di birokrasi harga bensinnya turun, aturan belum keluar," ungkapnya dalam konferensi pers di gedung BUMN, Senin (2/1/2023).
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ramai-Ramai Obral BBM dan SPBU!