RI Bisa Ubah Harga BBM Pertamax Cs Per Minggu, Ini Caranya..

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir memiliki rencana untuk mengubah aturan main perubahan harga BBM Pertamax Cs pada setiap minggu. Saat ini, perubahan harga BBM Pertamax Cs atau Non Subsidi itu dilakukan selama satu bulan.

Menanggapi rencana itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa kunci dari perubahan periode penyesuaian harga BBM di Indonesia adalah melalui regulasi pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dia mengatakan regulasi yang berlaku saat ini melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM harus melalui perubahan terlebih dahulu, yang tadinya penyesuaian harga BBM satu bulan sekali menjadi seminggu sekali.

Baca: Kompak Turun! Ini Daftar Terbaru Harga BBM di Seluruh SPBU RI

"Kuncinya ada di pemerintah, karena kan harus melalui regulasi, jadi payung hukumnya harus dibuat dulu. Kalau sekarang kan pakai Permen ESDM yang waktunya kan secara rata-rata satu bulan, jadi kalau mau diubah jadi satu minggu, ya Permen-nya harus diubah dulu," jelas Komaidi kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (4/1/2023).

Komaidi juga menekankan agar regulasi penyesuaian harga BBM seminggu sekali bisa berjalan di Indonesia, perlu konsistensi dari Pemerintah juga badan usaha penyedia BBM dalam penerapannya.

"Kalau membiasakan bahwa setiap minggu harga berubah kalau (harga) naik juga naik, kalau turun juga turun, lama lama akan terbiasa, asalkan pemerintah dan pelaku badan usaha, dalam hal ini, juga konsisten dalam menerapkan kebijakannya," tegasnya.

Baca: Jangan Kaget! Harga BBM Pertalite Aslinya Rp11.100/Liter

Selain itu, Komaidi menyebutkan bahwa masyarakat akan terbiasa dengan penyesuaian harga BBM seminggu sekali. Hal itu berkenaan dengan regulasi pemerintah yang bukan menjadi kontrol masyarakat. Sehingga Dia menilai, potensi penolakan dari sisi masyarakat akan rendah.

"Kalau penolakan saya pikir potensinya kecil, kalau kebijakan kan melekat dari pemerintah. Jadi kalau pemerintah sudah memberlakukan periode 2 minggu atau ini, kan nggak bisa dipantau oleh konsumen sebenarnya. Karena ini kan masalah periode saja," ungkapnya

Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sudah seharusnya harga BBM non subsidi seperti Pertamax (RON 92) di Indonesia mengikuti harga pasar.

Dia pun mengatakan, jangan sampai penentuan harga ini tersendat oleh birokrasi. Ketika harga bensin seharusnya sudah turun, namun karena birokrasi, maka harga BBM tidak bisa segera diturunkan.

"Agar harga Pertamax di Indonesia bisa diumumkan tiap minggu supaya sesuai dengan harga pasar, jangan kita terjebak di birokrasi harga bensinnya turun, aturan belum keluar," ungkapnya dalam konferensi pers di gedung BUMN, Senin (2/1/2023).

Erick menjabarkan, aturan yang saat ini berlaku adalah perubahan harga BBM non subsidi dilakukan sebulan sekali. Padahal, BBM Pertamax bukan lah jenis BBM subsidi. "Artinya harga keekonomian," imbuhnya.

Namun demikian, menurutnya pihaknya akan melakukan konsultasi terkait perubahan harga BBM non subsidi ini agar tidak ada peraturan yang dilanggar. "Kenapa kemarin ditunda karena itu mau memastikan tidak melanggar, nanti disangka Menteri BUMN main tabrak-tabrak aja," pungkasnya.

Perlu diketahui, biasanya Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi, termasuk Pertamax setiap tanggal 1 di setiap bulannya

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Pertamax Diubah Per Minggu: Masyarakat Akan Terbiasa