Sri Mulyani Ungkap Setoran BUMN 'Kedodoran' di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun 2022 sebesar Rp 40,6 triliun. Meskipun jumlah ini naik dari setoran tahun lalu, tapi menurutnya angka ini masih jauh dari jumlah setoran BUMN sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai Rp 80,7 triliun, alias hanya setengahnya.
"Untuk dividen BUMN mencapai Rp 40 triliun, itu membaik, tapi kalau dibandingkan sebelum Covid yang mencapai kekayaan negara dipisahkan (KND) Rp 80 triliun itu masih separuhnya," terangnya dalam konferensi pers APBN 2022, Selasa (3/1/2023).
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, total pendapatan KND yang berasal dari dividen BUMN di tahun 2019 sebesar Rp 80,7 triliun. Kemudian angka ini menurun di tahun 2020 menjadi Rp 66,1 triliun. Angka tersebut kembali turun di tahun 2021 menjadi Rp 30,5 triliun, dan baru kembali naik di tahun 2022 sebesar Rp 40,6 triliun.
Namun, menurutnya tetap saja angka tersebut belum bisa mengembalikan jumlah setoran BUMN pada masa sebelum pandemi. Untuk itu, dalam rangka menyehatkan BUMN pemerintah telah melakukan injeksi dana mencapai Rp 106,8 triliun kepada BUMN dan lembaga atau badan strategis sepanjang 2022.
Adapun pembiayaan investasi ini digunakan khususnya dalam rangka mendukung sektor prioritas dan mendorong pemulihan ekonomi. Dengan adanya suntikan dana ini, Sri Mulyani berharap dana tersebut mampu menyehatkan kembali BUMN dan memberikan sumbangan besar pada PNBP ke depan.
"Jadi kita berharap untuk BUMN makin sehat sehingga dia bisa memberikan sumbangan untuk PNBP kita," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Sri Mulyani Tantang 100 Ekonom Ramal Harga Minyak Tahun Depan
(sef/sef)