Bukan di Lokasi Jokowi, Blok Tanah Abang Ini Sepi Parah!

Martya Rizky, CNBC Indonesia
Selasa, 03/01/2023 17:55 WIB
Foto: Blok A lantai 5 Pasar Tanah Abang pusat baju muslim. (CNBC Indonesia / Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat grosir fesyen Pasar Tanah Abang terpantau sudah mulai ramai didatangi pengunjung setelah dicabutnya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 yang lalu.

Berdasarkan hasil pantauan CNBC Indonesia, area pasar yang kemarin sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang terlihat lebih ramai dari area lainnya. Area tersebut merupakan Lantai SLG Blok A Pasar Tanah Abang.

Adapun lantai lainnya yang ramai didatangi pengunjung adalah lantai LG, G, dan lantai 1 baik di area Blok A, Blok B, dan juga Blok F. Alasan keramaiannya, karena area tersebut memiliki akses antar blok, pintu masuk dan keluar, serta akses menuju stasiun Tanah Abang.


"Area Blok A dan Blok B yang paling ramai SLG, LG, G sampai dengan lantai 1, tapi paling ramai memang SLG," kata petugas keamanan di Pasar Tanah Abang, Firmansyah kepada CNBC Indonesia, Selasa (3/1/2023).

Foto: Blok A lantai 5 Pasar Tanah Abang pusat baju muslim. (CNBC Indonesia / Martyasari Rizky)
Blok A lantai 5 Pasar Tanah Abang pusat baju muslim. (CNBC Indonesia / Martyasari Rizky)

"Sebenernya ramai semua, cuman karena posisinya di tengah-tengah banyak yang keluar masuk. Karena lantai G dan lantai 1 bisa nyambung akses ke blok C, lantai SLG sampai dengan G bisa nyambung akses ke blok F, lantai 1 bisa nyambung ke Metro. Kalau akses ke blok A atau B bisa di semua lantai. Jadi ini ramainya karena akses aja," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Kusnanto, petugas keamanan Pasar Tanah Abang, "Di lantai SLG sampai lantai 1 itu pusat grosir campur-campur, jadi mungkin ramai karena banyak orang yang malas ke atas. Dan di lantai ini banyak akses kemana-mana, buat akses ke Blok C dan Blok F."

Sementara untuk lantai di atasnya, seperti lantai 2 di Blok A yang merupakan pusat grosir batik, Kusnanto menyampaikan di area tersebut ramainya musiman. Artinya, hanya musim-musim tertentu saja lantai tersebut dipadati oleh pengunjung.

Berbeda nasibnya dengan lantai 3 sampai dengan lantai 7 di blok A maupun blok B yang sepi oleh pengunjung. Terpantau hanya ada beberapa pelanggan yang datang untuk membeli di kios pada area tersebut.

"Lantai 3A paling sepi untuk pusat grosirnya, karena penjualannya rata-rata jualan online," tambah Firmansyah.

Dari hasil pantauan, lantai 3A di blok A memang sangat sepi, bahkan ada banyak kios yang sudah lama tutup. Menurut beberapa pedagang yang menyewa kios di lantai tersebut, biasanya lantai ini digunakan untuk sebagai gudang oleh para pemilik kios, dan ada beberapa juga yang digunakan untuk produksi.

"Lantai ini memang banyak dipakai jadi gudang. Jadi yang sewa di lantai ini biasanya mereka punya kios di lantai lain. Rata-rata juga di sini mereka jualan online, jadi buat packing dan lain-lain. Kalau saya di sini pakai untuk sablon-sablon baju," ujar Yanto, salah seorang pemilik kios di lantai 3A blok A Pasar Tanah Abang.

Contoh lainnya, di lantai 5 Blok A yang terlihat lenggang dari pengunjung. Di lantai ini jarang terlihat pedagang yang sibuk melayani pelanggannya, hanya terlihat beberapa pedagang yang sibuk berteriak menawarkan barang dagangannya.

"Di lantai ini memang masih sepi sih, paling yang datang itu langganan atau yang memang ingin cari barang di lantai ini. Tapi kalau untuk penjualan, ini sudah mulai naik dibanding pandemi," kata Ben, salah seorang pedagang di lantai 5 Blok A.

Hal senada juga disampaikan oleh Yeni, pemilik kios yang menjual mukena di lantai 5 Blok A, "Kalau di lantai ini sepi. Alhamdulillah karena kita online juga, jadi pembelinya dari online dan yang sudah langganan ke kita. Biasanya ramai itu di SLG dan LG."

Namun, baik Ben dan juga Yeni keduanya mengatakan menjelang ramadhan nanti kemungkinan Pasar Tanah Abang akan ramai di setiap lantai dan blok-nya. "Itu harapannya, semoga setelah ini bisa balik normal kayak dulu lagi," ujar Yeni.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KEK Jadi Kunci Pertumbuhan, Aturan Harus Ikuti Potensi Daerah