
Harga BBM Naik di 2022, Subsidi Energi Masih Bengkak Rp551 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi subsidi energi dan kompensasi bengkak hingga menjadi Rp 551,2 triliun pada 2022. Subsidi tersebut setara dengan 17,9% dari total belanja negara pada tahun lalu.
Realisasi subsidi energi pada 2022 juga menembus 109,7% dari yang direncanakan dalam Perpres 98/2022 yakni Rp 502,4 triliun.
Realisasi tersebut juga hampir tiga kali lipat dibandingkan pada realisasi tahun 2021 yang tercatat Rp 188,3 triliun. Juga, melonjak tajam dibandingkan pada 2020 (Rp 108,8 triliun) dan 2019 (Rp 144,4 triliun).
Seperti diketahui, subsidi energi dan kompensasi pada APBN 2022 ditetapkan sebesar Rp 152 triliun. Namun, pemerintah pada Mei 2022 akhirnya memutuskan untuk menaikkan subsidi energi dan kompensasinya untuk memitigasi dampak lonjakan energi.
Kenaikan subsidi terutama digunakan untuk mempertahankan harga Pertalite. Pemerintah baru menaikkan harga BBM subsidi pada 3 September 2022.
Membengkaknya subsidi energi, terutama BBM merupakan cerita yang terulang hampir tiap tahun.
Sepanjang 13 tahun terakhir (2012-2022), hanya empat kali realisasi BBM di bawah alokasi yang ditetapkan yakni pada tahun 2010, 2014, 2015, dan 2019. Pada periode tersebut, asumsi makro untuk ICP jauh di bawah yang ditetapkan.
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Keadilan Energi Hingga Papua Barat Daya