Inflasi AS hingga Korsel Kacau Balau, Semua Gara-gara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengungkapkan kenaikan harga pangan dan energi menjadi sebab utama lonjakan tajam kenaikan inflasi di berbagai negara maju pada tahun 2022.
"Di beberapa negara, misalkan Amerika Serikat juga inflasinya tinggi dan pemicunya adalah inflasi karena energi dan inflasi karena makanan," terangnya dalam Konferensi Pers, Senin (2/1/2023).
"Inggris juga demikian, Jerman, Turki, Jepang, dan Korea Selatan," lanjutnya.
Seperti diketahui, adanya lonjakan harga energi dan pangan merupakan dampak dari kenaikan permintaan yang tinggi seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Namun di saat yang bersamaan, terjadi gangguan rantai pasok akibat adanya perang Rusia-Ukraina. Kedua kondisi ini kemudian membuat kenaikan harga di berbagai bahan pokok tidak terelakan.
Kedua negara yang paling banyak mendapat sorotan terkait inflasi tinggi di 2022 adalah Amerika Serikat dan Inggris. Karena kedua negara ini mengalami tingkat inflasi tertinggi sejak 40 tahun terakhir.
Inggris mencatatkan inflasi sebesar 11,1% yoy pada Oktober 2022, angka ini tertinggi sejak Oktober 1981. Sedangkan Amerika Serikat pada Juni 2022 mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 9,1% yoy, tertinggi sejak November 1981.
(haa/haa)