
Mengabdi 10 Tahun, Bupati Jayapura Akhiri Masa Jabatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw bersama wakilnya, Giri Wijayantoro menggelar syukuran di akhir masa jabatannya periode 2017-2022, Kamis (8/12). Acara yang digelar di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, itu dirangkaikan dengan perayaan Natal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura bersama masyarakat.
Turut hadir Sekda Kabupaten Jayapura Hana S. Hikoyabi, asisten pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jayapura, unsur Forkompinda Jayapura, Ondofolo, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat adat, serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut Mathius menyampaikan apresiasi kepada pihak yang telah mendukung dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Jayapura selama sepuluh tahun. Menurut dia, dalam perjalanan panjang tersebut, ada berbagai cerita yang ditemui baik keberhasilan pembangunan di daerah maupun tugas yang akan dikerjakan oleh pemimpin daerah berikutnya.
"Ada banyak yang telah kita kerjakan bersama. Biarlah semua yang kita kerjakan selama ini menjadi bermanfaat bagi daerah ini. Ada kebangkitan masyarakat adat, dan masih banyak lagi program yang telah kita kerjakan di daerah ini untuk kemajuan pembangunan," ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (9/12/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Ondofolo Kampung Sosiri Boas Assa Enok mewakili seluruh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura menyatakan bahwa sebagai anak adat, Mathius telah mengerjakan tanggung jawabnya sebagai anak adat. Menurut dia, bukti kepemimpinan sebagai anak adat diwujudkan dengan mengangkat hak dan martabat adat.
Boas menegaskan, lembaga masyarakat adat di daerah ini bertahun-tahun tidak dapat menujukkan jati dirinya karena kesempatan yang tertutup rapat.
"Kehadiran Mathius 10 tahun lalu di Baneyau Moko (Gunung Merah) mendobrak segala sistem yang membelenggu adat bertahun-tahun, hingga hari ini adat boleh mendapat ruang dalam pemerintahan di Kabupaten Jayapura," ungkap dia.
Boas juga menerangkan, hanya pemimpin daerah yang memahami adat yang mampu memberikan ruang semacam itu. Nilai-nilai kearifan lokal dengan penghormatan terhadap tatanan budaya, kata dia telah diproteksi pemerintah melalui kebijakan dan program Bupati Jayapura.
"Menyimak akan semua pengorbanan dan perjuangan Bupati Mathius demi mengangkat harkat martabat adat, maka sudah sepantasnya dia mendapat penghargaan dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat adat di daerah ini," kata dia.
"Tereng poi (terima kasih) anak bupati, meye Ondoporo Kose (kami para Ondoapi dan Kepala Suku) di Bumi Kenambai Umbai, baik kami di Sentani, Pesisir Tanah Merah, Dataran Grime Nawa. Terima kasih atas jerih lelahmu untuk mengangkat nilai-nilai adat bersama kelembagaannya eksis seperti sekarang ini,"lanjut Boas.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Jayapura Hana S. Hikoyabi menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Jayapura yang telah membina dan mendidik ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura.
"Bupati dan Wakil Bupati adalah sosok yang pemaaf dan memiliki jiwa kebapakan dalam kepemimpinan selama ini. Dari mulut mereka tidak pernah keluar kata kasar, sekalipun ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh ASN. Kebiasaan bupati kalau mendapati ada yang salah, hanya akan panggil dan ingatkan untuk tidak mengulangi kesalahan," tuturnya.
Menurutnya daerah Kabupaten Jayapura membutuhkan figur seperti Mathius Awoitauw dan Giri Wijayantoro. Di samping itu, lanjut dia ada banyak capaian pembangunan yang ditorehkan dalam perjalanan keduanya.
"Terima kasih Bupati dan Wakil Bupati untuk kebersamaan selama ini. Tuhan akan memberkati bapa berdua. Inilah ungkapan yang dapat kami sampaikan mewakili ribuan ASN yang bekerja dan mengabdi di daerah ini," ucapnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bupati Jayapura Raih "Most Emerging Region in East Indonesia"