Big Stories 2022

Proyek Kebanggaan Jokowi Beroperasi, Gas Jatim Sampai Luber!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
29 December 2022 17:00
Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur. Doc Emir Yanwardhana.
Foto: Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur. Doc Emir Yanwardhana.

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor minyak dan gas bumi, yakni proyek unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, ini telah beroperasi dan mengalirkan gas perdana ke pembeli sejak 20 September 2022 lalu.

Awalnya, gas sudah mengalir sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun secara bertahap meningkat dan diperkirakan mencapai masa puncak produksi hingga 192 MMSCFD pada Desember 2022.

Dengan telah beroperasinya proyek senilai US$ 1,5 miliar ini secara optimal alias 100%, maka lapangan gas JTB yang dioperasikan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) ini bisa dikatakan sebagai lapangan penghasil gas terbesar di Jawa Timur.

"Kita targetkan project acceptance, artinya semua selesai kapasitas produksi 100% di kisaran bulan Desember pertengahan atau akhir," kata General Manager Gas Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu Ruby Mulyawan saat ditemui di Jambaran Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (26/10/2022).

"Alhamdulillah sekarang kita sudah punya mencapai 30 MMSCFD. Mudah-mudahan minggu depan 60 - 70 MMSCFD, dan berikutnya Desember Insya Allah kalau tidak ada aral melintang itu mencapai 192 MMSCFD," jelasnya.

Ruby menjelaskan, sebagian besar produksi gas sudah memiliki pembeli atau terkontrak, yakni mencapai 172 MMSCFD. Dengan rincian, 100 MMSCFD akan dialirkan ke PLN dan 72 MMSCFD ke industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sedangkan sisanya 20 MMSCFD belum memiliki kontrak pembelian, menunggu persetujuan alokasi dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Artinya belum ada alokasi yang disetujui ESDM, kami masih berproses indikasi terakhir kemungkinan 20 juta ini akan dikirim ke Petrokimia Gresik (PKG). Tapi ini masih menunggu approval final," tutur Ruby.

Dengan beroperasi penuhnya proyek JTB tersebut, maka Jawa Timur diperkirakan akan kelebihan pasokan gas.

Hal tersebut diungkapkan Kepala UPP Proyek Jambaran Tiung Biru Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Waras Budi Santosa.

Waras menjelaskan, selain proyek JTB, ada juga proyek gas Husky - CNOOC Madura Limited (HCLM), sehingga membuat pasokan gas wilayah Jawa Timur akan semakin berlebih. Oleh karena itu, salah satu solusi dari kelebihan pasokan gas ini yaitu perluasan pasar hingga Jawa Tengah - Jawa Barat.

"Ini kemungkinan besar di 2023 akan surplus, nah ini menjadi PR kami dan Kementerian ESDM bagaimana untuk optimize pemanfaatan gas ini," kata Waras di Lapangan Jambaran Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (26/10/2022).

Untuk diketahui, proyek milik Husky CNOOC Madura Ltd (HMCL) di lapangan MDA-MBH menyumbang produksi sebesar 175 MMSCFD, dan Lapangan MCA sebesar 50 MMSCFD. Sementara JTB bakal menyumbang produksi gas mencapai 192 MMSCFD.

Dia belum bisa menjelaskan angka surplus gas di Jawa Timur. Namun harapannya, surplus gas di Jawa Timur bisa dialokasikan ke wilayah kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.

"Ini memang menjadi PR kami dan Kementerian ESDM bagaimana untuk optimize pemanfaatan gas ini, harapannya kami adalah market di Jawa Tengah. di proyek (kawasan Industri) Batang dengan syarat pipa dari Semarang ke Batang, kelanjutan dari Gresik - Semarang jadi," jelasnya.

Selain itu, lanjut Waras, perluasan pasar baru juga bisa dilakukan hingga Jawa Barat jika sudah ada kelanjutan jaringan pipa transmisi gas Gresik - Semarang hingga Cirebon.

"Sehingga surplus nanti, ada potensi-potensi lapangan lain yang masih idle bisa kita develop dan bisa mengisi gas di Jawa Barat," jelasnya.

Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi sempat mengatakan, dengan beroperasinya proyek milik Husky CNOOC Madura Ltd (HMCL) dan Pertamina EP Cepu (PEPC), maka produksi gas di Jabanusa akan bertambah sebesar 417 MMSCFD.

Adapun rincian proyeknya yakni pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) oleh PEPC menyumbang produksi 192 MMSCFD, kemudian Lapangan MDA-MBH yang dioperatori oleh HMCL sebesar 175 MMSCFD, dan Lapangan MCA sebesar 50 MMSCFD.

"Ini memang jadi tantangan, kalau kita lihat saat ini produksi gas kita kan sekitar 600 MMSCFD di Jatim. Nah penyerapannya tentu fluktuatif. Tapi maksimum saat ini sudah 600-an, tapi dengan adanya HCML masuk JTB onstream juga, kita akan ada tambahan sekitar 192 ditambah 170 dan 50 (MMSCFD)," katanya saat ditemui di Bali, Rabu (29/6/2022).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular