Pabrik Nikel di Morowali Kebakaran, Pemiliknya asal China?

News - Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
29 December 2022 13:25
Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel PT. GNI, Kab. Konawe, 27 Desember 2021 Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel PT. GNI, Kab. Konawe, 27 Desember 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pekan lalu publik dihebohkan dengan adanya kebakaran fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Sebuah tungku di smelter yang mengolah bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) ini meledak dan menimbulkan kebakaran pada Kamis dini hari (22/12/2022) pukul 03.00 WIB.

Kejadian ini pun memakan korban jiwa. Dua karyawati operator alat berat di smelter ini dikabarkan meninggal dunia.

Lantas, siapakah perusahaan pengelola smelter nikel ini?

Perusahaan pengelola smelter nikel itu disebutkan yakni PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

Melansir situs GNI, perusahaan ini terbentuk pada 2019. Adapun smelter nikel yang dibangun menggunakan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta ton NPI per tahun.

Ternyata, smelter nikel PT GNI ini sempat diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021.

Saat peresmian pabrik tersebut, turut pula hadir Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Adapun nilai investasi smelter nikel ini disebutkan mencapai US$ 2,7 miliar.

PT GNI ini merupakan pemegang Izin Usaha Industri (IUI), sehingga kewenangan pengawasan berada pada Kementerian Perindustrian, bukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi.

"Kewenangan ada di Kemenperin," kata Sunindyo kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (28/12/2022).

Sunindyo juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak menerjunkan tim inspektur tambang ke lokasi untuk melakukan investigasi, karena ini menjadi kewenangan Kemenperin.

Lalu, siapakah pemilik PT GNI ini?

Setelah ditelusuri CNBC Indonesia, ternyata PT GNI ini dimiliki oleh perusahaan baja China, yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd.

Investor asal China Jiangsu Delong Nickel Industry ini ternyata perusahaan stainless steel dan terbentuk sejak Agustus 2010 lalu di Kawasan Ekonomi Industri Xiangshui, Kota Yancheng, Provinsi Jiangsu.

Jiangsu Delong Nickel ini tercatat memiliki 9.300 karyawan, termasuk 2.470 pekerja di smelter Indonesia. Selain itu, perusahaan juga mempekerjakan 500 insinyur dan teknisi.

Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar 95 miliar yuan pada 2020 dan mencetak laba sekitar 3 miliar yuan. Pada 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai perusahaan dengan peringkat ke-231 dari 500 perusahaan swasta terbaik di China pada 2020.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bentrokan di Smelter PT GNI Berujung Maut, Direksi Buka Suara


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading