
Halloween Itaewon, Memori Kelam Pemulihan Korea Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Halloween di Itaweon pada akhir Oktober 2022 lalu seharusnya menjadi perayaan menyenangkan bagi muda-mudi di Korea Selatan (Korsel). Sebab, ini menjadi acara pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut banyak pembatasan Covid-19.
Namun perayaan tersebut malah berakhir menjadi salah satu kecelakaan paling mematikan di Negeri Ginseng. Pasalnya ratusan orang tergencet dan berdesakan di gang kecil. Mereka kemudian mengalami sesak nafas dan berujung pada gagal jantung, sehingga kematian pun tak terhindarkan.
Berikut fakta-fakta desakan maut yang terjadi di Itaewon, sebagiamana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber.
Pengunjung Membeludak
Saat terjadinya insiden tersebut, diperkirakan 100.000 orang mengunjungi Itaewon untuk merayakan Halloween di bar-bar sekitar daerah tersebut. Wilayah Itaewon sendiri terdiri dari gang-gang kecil dengan kontur jalanan yang miring, sehingga kedatangan ratusan ribu orang membuat area sekitar terlihat sesak.
Beberapa saksi seperti dikutip dari Reuters menggambarkan, kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa desakan terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.
Salah seorang saksi bernama Moon Ju-young menuturkan bahwa perayaan tersebut memang selalu ramai. Tapi, keramaian kali ini sudah menunjukkan tanda-tanda kengerian lantaran jumlahnya 10 kali lipat dari biasanya.
"Ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. Setidaknya, kerumunan 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya," tuturnya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi mencoba menarik mereka untuk terbebas dari desakan.
Sebagai informasi, distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat. Lusinan bar dan restorannya dibuat pada hari Sabtu untuk Halloween setelah bisnis mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.
Ratusan Tewas dan Luka-luka
Tragedi Itaewon terjadi pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Dalam insiden berdesakan dan terinjak-injak saat pesta Halloween itu, lebih dari 150 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Dalam tragedi tersebut, seorang aktor ikut tewas. Ia adalah Lee Ji Han, aktor yang sebelumnya merupakan kontestan Produce 101 Season 2. Lee meninggal pada usia 25 tahun.
Sementara menurut polisi, sedikitnya 158 orang tewas, termasuk 26 warga negara asing (WNA) dari 14 negara yakni Iran, China, Uzbekistan, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Vietnam, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand dan Austria. Dari 133 orang yang terluka, 15 di antaranya adalah warga negara asing.
Warga negara Indonesia (WNI) juga ada yang menjadi korban. Dalam sebuah keterangan, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyampaikan dua orang WNI menjadi korban luka dalam tragedi tersebut.
Telepon Darurat Lambat Direspons
Sebelum terjadinya tragedi Itaewon, rupanya tidak sedikit masyarakat sekitar yang mulai melakukan panggilan darurat ke kepolisian. Setidaknya tercatat ada 79 panggilan yang 11 di antaranya berdering empat jam sebelum tragedi terjadi.
Sebelas panggilan darurat tersebut berisi peringatan resiko kecelakaan, di mana mereka menyebut orang-orang yang tengah berada di Itaewon berdesak-desakan dan mulai terluka.
Namun, menurut laporan Korea Herald, hanya ada satu dari 11 panggilan darurat yang masuk 'kode 0', di mana situasi ini mengharuskan petugas dikirim ke tempat kejadian secepat mungkin.
Sementara tujuh panggilan lainnya masuk dalam 'kode 1', yakni masuk kejadian yang diprioritaskan. Namun, catatan polisi menunjukkan hanya mengirim personel sebanyak empat kali ke Itaewon.
Mendagri Jadi Terdakwa
Pasca insiden di Itaewon, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Lee Sang-min ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus tersebut.
Kepolisian Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa pihaknya akan mendakwa Lee atas dugaan melalaikan tugas dan melakukan kelalaian profesional yang mengakibatkan ratusan orang tewas dalam tragedi maut tersebut.
Tim investigasi independen yang dibentuk oleh Badan Kepolisian Nasional mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan terhadap Lee sebagai tersangka pada 16 November. Rencana tersebut juga merupakan respon dari pengaduan yang diajukan oleh serikat pekerja pemadam kebakaran.
"Kami sedang meninjau apakah Lee memegang hak untuk memerintahkan polisi atas situasi di Itaewon berdasarkan Undang-Undang (UU) Organisasi Pemerintah, memegang tanggung jawab khusus, dan langsung terkait insiden tersebut berdasarkan Undang-Undang Kerangka Kerja Tentang Pengelolaan Bencana dan Keselamatan," kata Juru Bicara Tim Investigasi, Kim Dong-wook, dikutip dari The Korea Herald.
Tim investigasi telah melapor kepada Kantor Reserse Korupsi untuk Pejabat Tinggi atas tuduhan terhadap Lee. Hal tersebut dilakukan berdasarkan UU tentang Pendirian dan Operasi Kantor Reserse Korupsi untuk Pejabat Tinggi.
Framework Act On The Management Of Disasters And Safety menyatakan, Mendagri Korsel bertanggung jawab atas manajemen bencana dan keselamatan bangsa. Namun, Lee mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki hak untuk memimpin atau mengawasi polisi.
Â
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penyebab Insiden Itaewon di Korea Selatan, 149 Tewas!
