Big Stories 2022

Ledakan Tiket Pesawat Tak Bisa Dihindari, Ini Biang Keroknya

redaksi, CNBC Indonesia
29 December 2022 12:00
cover topik (kecil, luar, thumbnail) Tiket Pesawat
Foto: Cover Topik/Tiket Pesawat/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat di saat musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) melonjak gila-gilaan. Fenomena ini bukan kali ini saja, sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan kembali terjadi hampir sepanjang 2022.

Saat ini pantauan CNBC Indonesia pada pekan awal Desember 2022, harga tiket pesawat untuk penerbangan 23 Desember 2022 rute Jakarta-Bali kelas ekonomi dibanderol Rp1,3 hingga Rp3,3 juta, langsung maupun transit. Tak ada lagi harga termurah sekitar Rp700.000-an seperti sebelumnya.

Begitu juga untuk penerbangan Jakarta-Medan pada 29 Desember 2022, harga masih terpantau melonjak, berkisar Rp1,7 juta hingga Rp2,2 juta tergantung maskapai dan jam keberangkatan.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan saat musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2022 masih efek domino dari pandemi Covid-19, pemicu harga tiket pesawat mahal.

"Jumlah pesawat yang dioperasikan karena masih terkena dampak pandemi Covid, dalam Nataru ini ada 402 unit pesawat udara, tahun 2019 itu ada 650. Pesawat ini hanya 62% dari kondisi sebelum pandemi," kata Faik saat Rapat Dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12/2022).

Kenaikan harga tiket ini juga dipicu oleh permintaan yang mulai naik saat kasus Covid-19 mulai jinak di Indonesia. Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, kondisi itu disebabkan peningkatan permintaan setelah ada pembebasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Ketika permintaan sudah mulai naik, ujarnya, harga pun ikut merangkak. Namun, harga tersebut pun dinilai masih cukup terjangkau.

"Untuk meng-cover operasional itu normal kembali, harganya normal, bukan murah lagi. Tidak mahal juga, tapi saya rasa nggak terlalu berdampak signifikan pada kunjungan karena lihat situasi saat ini Indonesia mulai membaik, begitu juga Bali," sebut Rai Suryawijaya kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Harga tiket pesawat sudah beranjak naik sejak sebelum Lebaran tahun 2022. Perang Rusia-Ukraina disebut sebagai pemicu lonjakan harga. Pasalnya, harga avtur terus bergerak naik akibat perang yang sudah berlangsung sejak Februari 2022 itu.

Regulasi Harga dan Harga Avtur

Selain itu, harga tiket pesawat makin melonjak setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan lampu hijau bagi maskapai menerapkan biaya tambahan ke tiket penerbangan, yang berlaku efektif 18 April 2022.

Pengenaan tarif tambahan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri.

Dalam aturan itu, maskapai diperbolehkan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% ke tiket untuk jenis pesawat jet dari tarif batas atas, dan 20% untuk jenis pesawat propeller atau baling baling. Meski hanya dalam jangka waktu 3 bulan dan tidak bersifat mandatory.

Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi keterbatasan pesawat di tengah mulai meningkatnya permintaan di tengah pandemi.

Kemenhub mencatat, pada tahun 2022, jumlah penumpang pesawat diperkirakan kembali naik menjadi 78 juta orang per tahun, dari 35 juta di tahun 2021.

Hanya saja jumlah armada pesawat saat ini hanya sekitar 350 pesawat yang beroperasi dari 550. Hal ini terjadi karena maskapai banyak yang mengembalikan pesawat yang disewa ke lessor demi penghematan saat pandemi.

Untuk itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan komunikasi dengan produsen pesawat seperti Boeing mengenai masalah ini, dalam lawatannya ke Singapura beberapa hari lalu, dan mengungkapkan masalah kebutuhan pesawat di RI.

Pengamat Penerbangan AIAC Aviation Arista Atmadjati, mengatakan, berkurangnya jumlah armada pesawat berdampak pada kenaikan harga tiket.

Sementara, di saat ada bersamaan ada kenaikan avtur dan tidak ada lagi promo diskon harga dari pandemi, kurangnya pesawat juga jadi salah satu pemicu lonjakan harga. "Hukum pasar juga, permintaan naik namun jumlah pesawat malah drop," kata Arista.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga Tiket Pesawat Kian Murah, JKT-Bali Ga Lagi Sejuta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular