Internasional

Awas Putin Ngamuk Tingkat Dewa, CIA-NATO Ikut 'Serang' Rusia?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 December 2022 20:10
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers setelah pertemuan trilateral dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Sochi, Rusia 31 Oktober 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers setelah pertemuan trilateral dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Sochi, Rusia 31 Oktober 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan menyebutkan bahwa badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, dan aliansi militer NATO merupakan dalang dari rentetan ledakan yang terjadi di Rusia. Ini ditulis mantan pasukan Operasi Khusus Angkatan Darat AS, Jack Murphy.

Ia mengatakan bahwa Washington dan sekutunya mengarahkan untuk menciptakan kekacauan di dalam Rusia. Veteran pasukan khusus AS itu mengaku telah mendapatkan informasi ini dari sumber yang merupakan mantan pejabat intelijen.

"Kampanye ini melibatkan 'sel-sel tidur' lama yang telah diaktifkan kembali oleh layanan mata-mata sekutu untuk menghalangi invasi Moskow ke Ukraina dengan mengobarkan perang rahasia di belakang garis Rusia," ujarnya dikutip Express, Rabu, (28/12/2022).

"Kampanye ini bertanggung jawab atas banyak ledakan yang tidak dapat dijelaskan dan kecelakaan lain yang menimpa kompleks industri militer Rusia sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada bulan Februari," tambahnya.

Diketahui, pusat perbelanjaan, pipa gas, dan depot bahan bakar semuanya mengalami kerusakan di seluruh Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Pekan lalu ledakan besar mengguncang Chuvashiya di Rusia barat setelah pipa gas pecah.

Pada 19 Desember, ledakan besar lainnya menghantam pabrik pengolahan kondensat Markovskoye di Siberia timur. Tujuh orang dilaporkan menderita luka-luka dalam ledakan yang disebutkan menyebarkan api di area seluas 1.000 meter persegi.

Tiga hari sebelumnya fasilitas minyak di kota Angarsk juga diguncang ledakan dahsyat. Padahal terdapat pipa minyak yang mengalir dari Rusia ke Eropa.

Sementara itu, pada Senin dini hari, tiga personel militer Rusia dilaporkan tewas di pangkalan udara militer Engels di Rusia. Lokasi ini berada hingga ratusan mil dari garis depan peperangan Ukraina.

"Jembatan kereta api, depot bahan bakar, dan pembangkit listrik di Rusia semuanya telah rusak dalam insiden yang tidak dapat dijelaskan sejak Kremlin meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada bulan Februari," tambahnya.

Lebih lanjut, Murphy berargumen bahwa meskipun tidak ada pejabat AS yang terlibat di lapangan, serangan itu kemungkinan besar dilakukan dengan lampu hijau. Diduga berasal dari presiden AS Joe Biden.

"Sementara perintah dan kontrol atas program sabotase berada di CIA untuk alasan hukum, sekutu NATO memiliki suara yang kuat di mana operasi maju karena orang-orang mereka mengambil resiko," pungkasnya lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Buat Kejutan di Pintu Gerbang Rusia, Ini Reaksi Putin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular