Internasional

Heboh Ramai-Ramai Pria Rusia Bekukan Sperma, Ada Apa Putin?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 December 2022 19:10
Warga negara Rusia yang direkrut selama mobilisasi parsial terlihat dikirim untuk memerangi area koordinasi setelah panggilan militer untuk perang Rusia-Ukraina di Moskow, Rusia pada 10 Oktober 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Warga negara Rusia yang direkrut selama mobilisasi parsial terlihat dikirim untuk memerangi area koordinasi setelah panggilan militer untuk perang Rusia-Ukraina di Moskow, Rusia pada 10 Oktober 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga lelaki Rusia kini ramai-ramai melakukan pembekuan sperma. Ini setidaknya terjadi pada mereka yang terkena wajib militer, bagian dari gerakan mobilisasi parsial ke perang di Ukraina yang dilakukan Presiden Vladimir Putin.

Para pria itu memiliki hak untuk mengawetkan sperma mereka. Ini dilakukan secara gratis di cryobank atau bank sperma.

"Sejak perintah mobilisasi militer oleh Presiden Rusia Vladimir Putin keluar, banyak pria dari negara itu mulai melakukan pembekuan atau pengawetan sperma sejak Oktober lalu. Para pria langsung bergegas ke klinik reproduksi sebelum menuju zona perang," sebagaimana dilaporkan media Inggris Mirror, dikutip Rabu (28/2/2022).

"Mereka dilaporkan tetap ingin memiliki anak meski di masa depan telah meninggal di medan perang," tambah media itu.

Fakta ini juga dilaporkan Reuters mengutip media Rusia, TASS. Presiden Persatuan Pengacara Rusia, Igor Trunov, mengatakan Kementerian Kesehatan Rusia telah menanggapi permohonannya untuk bantuan anggaran program pembekuan sperma ini.

"Kementerian kemungkinan memberi dukungan keuangan anggaran federal untuk konservasi gratis dan penyimpanan spermatozoa untuk warga yang dimobilisasi untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus untuk 2022-2024," kata Trunov.

"Keluarga juga dapat menggunakan biomaterial yang disimpan secara gratis jika asuransi kesehatan wajib menyatakan mereka dapat melakukannya," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Putin memanggil lebih dari 300.000 warga prianya untuk mendukung "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina sejak September lalu. Dorongan disebut membuat ratusan ribu pria Rusia melarikan diri dari negara untuk menghindari wajib militer dan memicu protes anti-Kremlin terbesar sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari silam.

Perang Rusia disebut Ukraina dan sekutu Baratnya sebagai agresi yang tidak beralasan. Saat ini perang sudah memasuki bulan ke-11, di mana puluhan ribu nyawa sudah melayang.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Pria Rusia Bekukan Sperma Sebelum Berperang, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular