Big Stories 2022

Titik Balik Perang Ukraina, Rencana Rusia Berantakan

luc, CNBC Indonesia
28 December 2022 11:00
Mayat seorang tentara Rusia terbaring di medan perang pada 17 Mei 2022 di Malaya Rohan, Ukraina. (Getty Images/John Moore)
Foto: Mayat seorang tentara Rusia terbaring di medan perang pada 17 Mei 2022 di Malaya Rohan, Ukraina. (Getty Images/John Moore)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022. Perang awalnya diperkirakan berlangsung singkat, namun Ukraina memberikan perlawanan sengit.

Pada awal perang, Rusia secara meyakinkan mendorong pasukannya untuk terus masuk ke Ukraina. Bahkan, Ibu Kota Kyiv langsung menjadi sasaran utama dengan harapan perang berlangsung singkat.

Namun, seiring berjalannya waktu, Ukraina ternyata menolak untuk menyerah lebih cepat. Dengan bantuan persenjataan dari Amerika Serikat Cs, Kyiv mampu memberikan perlawanan. berarti terhadap Moskow.

Hasilnya, perang kian berkepanjangan dengan peluang Kyiv untuk memenangkannya makin besar setiap harinya.

Rusia 'Kecele'

Kabar baik pertama bagi Ukraina datang dari wilayah Sievierodonetsk.

Pihak Ukraina mengatakan pada hari Sabtu (4/6/2022) bahwa mereka telah merebut kembali medan perang di Sievierodonetsk, di mana kota ini menjadi tempat pertempuran yang sangat sengit.

Titik balik perang itu pun terus berlanjut. Ukraina benar-benar melancarkan serangan balik terhadap Rusia.

Sejumlah roket jarak jauh diluncurkan sebagai gempuran pembuka sebelum ratusan ribu tentara, dari target 1 juta, menyerbu untuk mengambil alih kota yang kini diduduki pasukan Negeri Beruang Merah.

Pihak militer Ukraina mengungkapkan serangan itu menghantam tempat pembuangan amunisi di kota Nova Kakhovka di wilayah Kherson dan menewaskan 52 orang. Serangan itu terjadi setelah Washington memasok Ukraina dengan sistem artileri bergerak HIMARS yang menurut Kyiv mampu meningkatkan efektivitas serangan Ukraina.

Tentara Ukraina menembak dengan senapan serbu di parit di garis depan dengan pasukan Rusia di wilayah Lugansk, Ukraina, Senin (11/4/2022).  (Photo by Anatolii STEPANOV / AFP)Tentara Ukraina menembak dengan senapan serbu di parit di garis depan dengan pasukan Rusia di wilayah Lugansk, Ukraina, Senin (11/4/2022). (Photo by Anatolii STEPANOV / AFP)

"Berdasarkan hasil (serangan) unit roket dan artileri kami, musuh kehilangan 5️2 (orang), howitzer Msta-B, mortir, dan tujuh kendaraan lapis baja dan lainnya, serta gudang amunisi di Nova Kakhovka," kata komando militer selatan Ukraina dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.

Daerah yang diserang Ukraina adalah salah satu yang direbut Rusia setelah negara itu menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu. Kota tersebut memiliki lokasi strategis dengan akses Laut Hitam, industri pertanian yang pernah berkembang pesat, dan dekat dengan Krimea yang terlebih dahulu dicaplok Rusia.

Untuk merebut kembali wilayah selatan, pejabat pemerintah Ukraina telah berbicara tentang upaya untuk mengumpulkan hingga satu juta tentara.

Bantuan Senjata

Mulai berbaliknya jalan peperangan tak lepas dari bantuan persenjataan dari sekutur Ukraina, yang dipimpin oleh AS.

Pasokan bantuan militer ke Ukraina oleh AS dan negara-negara lain dilaporkan terus dikoordinasikan di instalasi AS, terutama di dekat Stuttgart, Jerman. AS disebut mengoordinasikan sekitar 50 negara untuk memberikan bantuan semacam itu ke Ukraina.

Dalam laporan Deutsche Welle, bantuan tersebut termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang banyak dipuji, serta howitzer self-propelled PzH 2000 dari Jerman dan Belanda.

Perlu diketahui, disuplai oleh AS, M142 HIMARS telah disebut sebagai 'pengubah permainan' dalam pertempuran negara itu melawan Rusia. Mampu dimuat dengan enam rudal berpemandu GPS yang presisi, HIMARS bisa mencapai target hingga 300 km.

AS mengeklaim bahwa pada akhir Juli, pasukan Ukraina telah menggunakan HIMARS untuk menghancurkan lebih dari 100 target Rusia bernilai tinggi.

Baru-baru ini, AS pun telah berkomitmen untuk mengirimkan sistem rudal Patriot yang diyakini mampu menghalau serangan udara Rusia.

Serangan ke Rusia

Tak hanya dalam posisi bertahan atau menyerang di 'kandang' sendiri, Ukraina juga telah mengancam untuk menyerang langsung wilayah Rusia.

Hal ini dikatakan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov. Menurutnya Ukraina akan menyerang dari wilayah-wilayah di mana Rusia telah membombardir negeri itu.

Ditambahkannya, baik presiden atau militer di negaranya sebenarnya memiliki niat yang cukup untuk itu. Militernya, tegasnya sudah tahu di mana saja rute pasokan utama pasukan Rusia.

"Jika diperlukan, siapa pun (di pemerintahan) akan bertindak tanpa keraguan dan menyetujui apa pun yang perlu untuk menghancurkan objek-objek ini," katanya.

Sebelumnya, Ukraina memang kini pancar menggempur balik Rusia. Kebakaran besar terjadi di sebuah depot minyak di distrik Budyonnovsky di Republik Rakyat Donetsk yang didukung Rusia.

Media lokal mengatakan tidak ada korban atau cedera yang dilaporkan sejauh ini.

Meski begitu, pasukan pendudukan Republik Rakyat Donetsk mengeluarkan foto-foto yang menunjukkan gerbong kereta api terbakar hebat dalam insiden itu.

Tak hanya di Donetsk, pasukan Ukraina juga telah mengebom sebuah pos pemeriksaan pabean di distrik Sevsky di wilayah Bryansk Rusia menggunakan bahan peledak yang dijatuhkan dari drone quadcopter. Ini terkonfirmasi pula oleh gubernur wilayah tersebut.

Seorang tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol yang dibom 16 Maret lalu di Mariupol, Selasa (12/4/2022). (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)Seorang tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol yang dibom 16 Maret lalu di Mariupol, Selasa (12/4/2022). (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)

Terbaru, Ukraina disebut mencoba menyerang pangkalan militer Engels di Rusia menggunakan drone. Dalam upaya serangan terakhirnya, tiga orang tentara tewas setelah terkena puing-puin akibat jatuhnya drone yang ditembak Rusia.

Sebelumnya, Moskow mengatakan drone Ukraina telah menyebabkan ledakan di lapangan terbang Engels dan pangkalan lain di wilayah Ryazan.

Para analis menilai serangan kembar itu membuat Moskow mendapat pukulan reputasi besar dan menimbulkan pertanyaan tentang mengapa pertahanannya gagal mengantisipasi serangan tersebut melakukan antisipasi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Ukraina Susun Serangan Besar-besaran ke Jantung Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular