BMKG: Waspada Gelombang Laut 6 Meter & Banjir di Pesisir

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
27 December 2022 17:20
infografis, Peristiwa Tsunami Terdahsyat di Indonesia
Foto: Infografis/ Tsunami di Indonesia/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan adanya potensi gelombang laut tinggi selama periode liburan Natal dan Tahun Baru.

Ini terjadi karena kompleksnya dinamika atmosfer yang terekam BMKG telah terjadi sejak 21 Desember 2022 - 2 Januari 2023. Diantaranya seperti pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia.

Kondisi ini dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator serta dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi.

"Gelombang laut ini terutama terjadi di hampir berbagai wilayah sampai 6 meter. Dan yang terpenting lagi potensi banjir rob banjir pesisir ini ada di 21 wilayah pesisir," ujar Dwikorita saat konferensi pers secara daring, Selasa (27/12/2022).

BMKG mencatat, untuk sebaran wilayahnya, pada periode 27 Desember 2022 - 3 Januari 2023 perlu diwaspadai potensi kategori tinggi gelombang 6.0 m atau lebih di Laut Natuna Utara, dan Samudra Hindia selatan NTT.

Kategori Tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 m di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Perairan P. Sumba, Perairan Kupang - P. Rote, Perairan P. Flores, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.

Kategori Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 m ada di wilayah Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera.

"Adanya awan gelap atau cumulonimbus di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," ucap Dwikorita.

Ia menuturkan potensi angin kencang dan gelombang tinggi, disertai adanya kecepatan arus hingga 150 cm per detik akan sangat mengganggu pelayaran. Menurutnya, angin kencang juga bisa terjadi hingga 40 knot.

"Siap mengantisipasi curah hujan, peningkatan gelombang, dan juga banjir rob. Bahkan saya lihat sendiri di lapangan kecepatan arus dapat mencapai 150 cm per detik, ini sangat mengganggu pelayaran," kata Dwikorita.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbaru! Ramalan BMKG Soal Awal Musim Hujan di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular