Internasional
Para Pelajar di Inggris Terancam Jadi 'Gelandangan', Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelajar di Inggris terancam tinggal di akomodasi buruk dan bahkan menjadi 'menggelandang' alias tunawisma akibat krisis perumahaan saat ini. Fenomena ini telah diperingatkan oleh badan amal perumahan mahasiswa Unipol.
Perumahan pelajar saat ini mencapai titik krisis terparah sejak tahun 1970-an. Diketahui banyak para pelajar yang tidur di gedung olahraga atau mobil mereka dan ini akan memburuk jelang tahun baru.
"Anda mulai melihat perumahan siswa mengalami kekurangan di sebagian besar universitas," kata Martin Blakey, kepala eksekutif Unipol, dikutip The Guardian, Selasa (27/12/2022).
"Alasannya adalah akomodasi siswa yang dibangun khusus telah berhenti berkembang sejauh itu, dan kami tidak berpikir itu akan berubah. Pada saat yang sama, kami pikir ada penurunan yang signifikan dalam rumah bersama, di mana tuan tanah kembali menyewakan ke profesional atau meninggalkan pasar."
Sejak awal tahun akademik, mahasiswa di universitas di seluruh Inggris mengeluhkan persaingan sengit untuk mendapatkan kamar di indekos untuk tahun akademik 2022 dan 2023.
Para ahli mengatakan makin banyak pelajar yang mengalami periode tunawisma tersembunyi atau menerima perumahan yang tidak sesuai karena putus asa.
Para pelajar mengatakan bahwa mereka telah dipaksa untuk tidur di sofa dengan teman-teman, tinggal dengan orang tua agak jauh atau menerima kamar yang tidak sesuai, seperti tidak berjendela atau memiliki ventilasi buruk.
Hal ini diperparah oleh universitas yang menjalankan lebih sedikit akomodasi mereka sendiri demi kemitraan dengan penyedia swasta. Ini terjadi akibat adanya pembekuan investasi dan rezim perencanaan yang bermusuhan di beberapa kota.
Peraturan perencanaan telah mempersulit pembagian rumah pribadi. Bahkan di Skotlandia sekarang mewajibkan tuan tanah untuk mengajukan izin rumah dalam beberapa pekerjaan (HMO).
Data yang dikumpulkan oleh portal akomodasi StuRents, yang menyatakan 70% dari tempat tidur pelajar di Inggris, menunjukkan ada kekurangan 207.000 tempat tidur siswa, dan 19 kota besar dan kecil di mana terdapat lebih dari 10% kekurangan tempat tidur, mulai dari 28% di Preston, 25% di Bristol, hingga 10% di Birmingham dan Swansea.
Blakey mengatakan kekurangan itu makin akut tahun ini karena beberapa faktor, termasuk meningkatnya permintaan persewaan di kota-kota, universitas yang berkembang pesat, dan mahasiswa internasional yang kembali di tengah meredanya pandemi Covid-19.
Dia memperkirakan situasi akan memburuk pada Januari ketika penerimaan baru pelajar tiba, dan sekali lagi pada September 2023, yang menjadi waktu putaran rekrutmen universitas lainnya.
Tahun lalu, sebuah laporan oleh Higher Education Policy Institute memperingatkan bahwa pelajar tunawisma akan meningkat karena krisis biaya hidup.
Sementara itu, survei terhadap 3.000 siswa oleh Student Beans pada Oktober menunjukkan bahwa satu dari 10 menghadapi pindah kembali dengan orang tua atau menjadi tunawisma dengan tidur di sofa, atau tinggal di Airbnb, hotel, atau di mobil mereka.
[Gambas:Video CNBC]
Inggris Kian Merana, Muncul Wabah di Tengah Krisis Ekonomi
(luc/luc)