Potensi EBT di RI Dinilai Jadi Penguat Perekonomian 2023
Jakarta, CNBC Indonesia- Transisi energi dan misi pengurangan emisi karbon diprediksi menjadi agenda bersama dunia di tahun 2023. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menilai, isu transisi energi bisa menjadi salah satu peluang pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah melihat potensi ini dan bersama PLN memetakan potensi pengembangan. PLN memiliki peran yang cukup signifikan untuk menjadi pionir di sektor transisi energi," ujar Suahasil dalam siaran pers, Selasa (27/12/2022).
Suahasil menjelaskan kunci dalam menghadapi tantangan perekonomian tahun depan adalah dengan memaksimalkan potensi dalam negeri. Selain itu, aspek yang paling penting dalam menghadapi ketidakpastian global adalah melalui kolaborasi dan sinergi.
"Kita merespons dengan satu pembelajaran yang luar biasa, yaitu perlunya sinergi semua pihak. Fiskal bukan hanya bekerja sama dengan moneter, kita bekerja sama dengan penegak hukum dan pemerintah daerah dalam segala aspek," ujar dia.
Sementara itu, dalam menghadapi tantangan perekonomian di tahun 2023, PT PLN (Persero) turut berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder, khususnya di sektor ketenagalistrikan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memperkirakan konsumsi listrik tahun depan bisa mencapai 283,12 TWh atau tumbuh 4,74%. Hal ini didukung pemulihan ekonomi di tahun ini dan kepercayaan publik terhadap perekonomian di tahun depan.
"Demand kelistrikan sempat anjlok, bahkan minus karena dampak pandemi. Dengan berbagai best effort, demand kelistrikan ditingkatkan kembali, dan diperkirakan terus mengalami perbaikan seiring pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang," ujar Darmawan.
Di samping itu, isu transisi energi menjadi harapan baru bagi perekonomian di 2023. Sebab, upaya dunia dalam mengurangi emisi dengan beralih ke energi ramah lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal menjadi ceruk bisnis baru di tahun depan.
"PLN menangkap isu transisi energi ini bukan sekedar tantangan, tetapi justru menjadi peluang untuk membuat Indonesia lebih baik dan tumbuh ke depan," ujar Darmawan.
"Tantangan pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia adalah investasi yang besar. Untuk itu, PLN mengakselerasi pembangunan ekosistem transisi energi yang kondusif dan mengedepankan aspek inovasi serta efisiensi guna mencapai competitiveness," pungkas dia.
(dpu/dpu)