Big Stories 2022

Teror Omicron di Mana-Mana, Serbu Inggris-AS-Australia

sef, CNBC Indonesia
26 December 2022 16:00
Infografis/ 6 hal yang harus diketahui dari varian omicron/Aristya rahadian
Foto: Infografis/ 6 hal yang harus diketahui dari varian omicron/Aristya rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Peristiwa internasional 2022 dimulai dengan menyebarnya varian baru Covid-19, Omicron, di mana-mana. Di dunia, lonjakan terlihat di Inggris, Amerika Serikat (AS) hingga Australia.

Per 29 Januari misalnya, ada 740.000 lebih kasus Covid-19 Omicron di dunia. Kala itu B.1.1.529 masih jadi varian utama.

Dari data GISAID, yang mencatat jumlah kasus Omicron global saat itu, di waktu yang sama, Inggris mencatat jumlah kasus Omicron tertinggi di dunia. Per minggu kasus tumbuh 38.06% dengan total 292 ribu kasus waktu itu.

Sementara AS di bawahnya. Namun kenaikan kasus juga signifikan hingga 53,43% di mana kasus sempat mencapai 224 ribu.

Lalu disusul Denmark (kenaikan 49%) Jerman (180%) dan Kanada (27,86%). Masing-masing juga mencatat puluhan ribu kasus di bulan Januari.

Hal sama juga terlihat di Australia. Bahkan kasus sempat menyentuh 100.000 pada bulan itu.

Ini menjadikan kasus total 1 juta sejak pertama kali Covid-19 diumumkan masuk ke Australia dua tabun sebelumnya. Rawat inap meningkat meski kematian lebih rendah.

Omicron sendiri pertama kali ditemukan di Afrika Selatan (Afsel) November 2021. Varian Covid-19 ini memang bermutasi dengan sangat cepat.

Per Januari setidaknya varian itu sudah menyebar di 110 negara. Hingga kini subvarian baru Omicron masih terus menerus ditemukan. 

Dalam laporan Nebraska Medicine, subvarian Omicron diawali dari BA.1, BA. 2, hingga BA.4 dan BA.5. "Saat ini subvarian omicron yang beredar antara lain BQ.1.1, BQ.1, BA.5, BF.7 dan XBB," kata ahli penyakit menular AS dr. Mark Rup


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular