
Terbongkar! China Penikmat Utama 'Harta Karun' Berharga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengungkapkan bahwa selama puluhan tahun ini, China menjadi penikmat terbesar 'harta karun' berharga Indonesia ini. Harta karun itu adalah bijih bauksit.
Dalam catatan Perhapi, produksi bijih bauksit di Indonesia mencapai 40 juta ton, di mana 6 juta ton hanya mampu di serap untuk kebutuhan refinery dalam negeri selebihnya yakni sekitar 35 - 36 juta ton di ekspor ke China.
"Negara pengimpor bijih bauksit Indonesia saat ini adalah China. Sehingga apabila pelarangan export dilakukan tahun 2023 maka bisa dipastikan China yang akan dirugikan karena pabriknya akan mengalami kekurangan stock bijih bauksit yang akan diolah," terang Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli kepada CNBC Indonesia, Senin (26/12/2022).
Dari hasil ekspor bijih bauksit Indonesia itu, industri China mempergunakannya untuk menghasilkan produk antara (intermediate product) alumina dalam bentuk smelter grade alumina (SGA) dan chemical grade alumina (CGA).
"Yang kemudian dapat diolah kembali menjadi ingot aluminium dan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan produk-produk manufaktur lainnya seperti blok mesin kenderaan, konstruksi, peralatan rumah tangga," ungkap Rizal.
Indonesia memang bukan negara satu-satunya pengekspor bijih bauksit ke China. Diantaranya ada Australia, Brazil, Guniea, Vietnam. Namun, Indonesia menguasai 4% cadangan dunia.
Dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2022 - 2027 disebutkan:
Bahwa komoditas bauksit menjadi peringkat ke-6 di dunia atau setara dengan 4% cadangan di dunia. Tercatat, total sumber daya bauksit mencapai 6,6 miliar ton bijih dan 1,1 miliar ton logam, dengan cadangan 3,2 miliar ton bijih dan 520 juta ton logam.
Bahkan, bauksit ini juga memiliki wilayah yang belum dieksplorasi atau green field. Adapun berdasarkan daya etalase Minerba antara lain wilayah green field bauksit di Provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Presiden Jokowi mencatat, kelak dari hasil penyetopan ekspor bijih bauksit dan pengembangan hilirisasi bauksit di dalam negeri, pendapatan negara akan mengalami kenaikan yang signifikan menjadi kurang lebih Rp62 triliun dibandingkan pada tahun-tahun ini yang mencapai Rp21 triliun.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bakal Setop Ekspor Bauksit, Ini Perkembangan Ekspornya
