Tutup Tahun 2022, Jokowi Bawa Kabar Buruk Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kabar buruk dari mancanegara yang membayangi di akhir tahun. Kabar ini terkait dengan kondisi China yang mengalami kenaikan jumlah pasien Covid.
Pekan lalu, Beijing telah mengakui skala wabah telah menjadi "mustahil" untuk dilacak setelah berakhirnya pengujian massal wajib.
Jokowi menilai hal ini berpengaruh pada perekonomian global ke depan. Dia berharap semua pihak untuk mengantisipasi kondisi ini.
"Situasi yang kita hadapi saat ini bukan situasi yang gampang," ungkap Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Ball Room Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, dikutip Senin (24/12/2022).
Kondisi kedua yang masih diantisipasinya adalah perang Rusia dan Ukraina juga belum berakhir. Menurutnya, tidak ada yang tahu akhir kapan perang ini berakhir. Kondisi ini sayangnya dibarengi dengan geopolitik yang memanas di beberapa belahan dunia.
Ketiga, kondisi yang juga dikhawatirkan Jokowi, yaitu pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan juga menyebabkan gejolak di pasar keuangan. Dari kondisi ini, Indonesia sudah merasakan dampaknya sejak beberapa bulan terakhir.
Rupiah melemah akibat fenomena strong dollar dan aliran modal asing berbondong-bondong kabur dari pasar domestik.
"Situasi yang sangat sulit diprediksi. Sulit dihitung dan teori standar semuanya sudah sulit kita pakai lagi. Semuanya keluar bukan dari pakem yang ada," terangnya.
Namun, Jokowi yakin Indonesia masih cukup positif meskipun berdasarkan lembaga internasional, akan sedikit lebih rendah dari 2022.
[Gambas:Video CNBC]
China Vs Taiwan, Sri Mulyani: Dunia Kini Merasa Tidak Aman!
(haa/haa)