Agresif Incar Pasar Timur Tengah, PIS Resmi Buka Cabang Dubai

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Sabtu, 24/12/2022 21:05 WIB
Foto: PT Pertamina International Shipping (PIS) makin agresif untuk ekspansi pasar internasional dengan membuka branch office PIS Middle East di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat (23/12). Doc PT Pertamina International Shipping (PIS)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, makin agresif untuk ekspansi pasar internasional, khususnya di Timur Tengah.

Untuk mendukung hal tersebut, PIS pun membuka kantor cabang (branch office) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang dinamai PIS Middle East pada Jumat (23/12/2022).

Pembukaan kantor PIS di Dubai ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto, Duta Besar RI untuk UAE Husin Bagis, Konsulat Jenderal RI untuk Dubai Candra Negara, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama.


Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto mengapresiasi kehadiran kantor PIS di Dubai, sebagai representasi BUMN di internasional.

"Kami dari Kementerian BUMN sangat senang dan kantor PIS Middle East bisa menjadi hub distribusi energi yang lebih luas dan bukti jawaban bahwa Pertamina telah menunjukkan komitmen BUMN go global," ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Sabtu (24/12/2022).

Foto: PT Pertamina International Shipping (PIS) makin agresif untuk ekspansi pasar internasional dengan membuka branch office PIS Middle East di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat (23/12). Doc PT Pertamina International Shipping (PIS)
PT Pertamina International Shipping (PIS) makin agresif untuk ekspansi pasar internasional dengan membuka branch office PIS Middle East di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat (23/12). Doc PT Pertamina International Shipping (PIS)

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meyakini kantor cabang di Dubai ini bisa menjadi kendaraan (vehicle) PIS ke depan untuk meningkatkan pendapatan, khususnya pada pasar internasional.

Potensi pengembangan bisnis PIS, kata Nicke, masih sangat besar dan terbuka lebar. Apalagi paska berkolaborasinya PIS dengan salah satu perusahaan perkapalan terbesar di dunia asal Jepang, NYK.

"Kita perlu meningkatkan standar global dari PIS agar bisa setara dengan global company lain. Transisi energi harus diantisipasi dari sekarang. PIS kini sudah berusia enam tahun dan memiliki dua cabang, kita tunggu pasar lainnya karena saat ini sudah ada 18 rute internasional. Ini luar biasa," pesan Nicke.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menekankan kembali pesan Menteri BUMN Erick Thohir tentang peran perusahaan pelat merah dalam Indonesia Incorporated, di mana BUMN didorong untuk go global guna meningkatkan pendapatan dan nilai tambah lainnya.

"PIS memerlukan strategic partner untuk maju, apalagi dengan perkembangan bisnis saat ini, transisi energi, sudah harus disiapkan. Pertamina sekarang sudah bertransformasi, kita semakin terbuka untuk bekerjasama dengan siapapun selama kerjasamanya saling menguntungkan, adil, dan tidak berbelit-belit," tutur Ahok.

Diresmikan pembukaannya bersamaan dengan HUT ke-6 PIS, PIS Middle East atau PIS Dubai merupakan kantor cabang perwakilan PIS kedua yang berada di luar negeri. Sebelumnya, PIS telah memiliki Pertamina International Shipping Pte Ltd (PIS PL) yang beroperasi di Singapura sejak 2018.

PIS PL atau PIS Singapore terbukti mampu memperluas jangkauan pasar PIS di pasar regional, bahkan global. Sehingga PIS menjadi perusahaan pelayaran bertaraf internasional yang memiliki lebih banyak eksposur. Hal tersebut membantu pertumbuhan pendapatan bagi PIS secara agresif hingga 143,7% per tahun dalam 5 tahun terakhir.

Kesuksesan ini, memantapkan langkah PIS mengembangkan bisnis untuk membuka cabang di Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki lokasi sangat strategis. Secara geografis, pembukaan PIS Dubai membuat perbedaan selisih waktu semakin tipis, sehingga bisa lebih massif untuk menyasar pasar di kawasan Timur Tengah, Africa, Eropa, dan Amerika.

UEA saat ini tercatat sebagai top 5 hub maritime di dunia menurut ISCD Index dan merupakan lokasi bunkering port terbesar ke-3 di dunia setelah Singapore dan Rotterdam.

"Pembukaan PIS Middle East untuk menjawab tantangan meningkatkan non captive yang ditargetkan naik dari 8% ke 10% di tahun depan. PIS siap untuk meningkatkan pangsa pasar di Middle East dan Mediterania," ungkap CEO PIS Yoki Firnandi.

Selain itu, tren peningkatan ekspor kargo LPG dan LNG di Timur Tengah hingga tahun 2030 juga akan akan banyak memberi peluang dan kesempatan baru bagi PIS untuk ekspansi bisnis, sejalan dengan rencana implementasi green shipping yang juga dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Hal ini ditunjang dengan pertimbangan lokasi secara geografis yang menyebabkan adanya perbedaan waktu "Business Shipping Open" yang lebih sedikit untuk PIS ME sehingga dapat mengcover wilayah Middle East itu sendiri, Africa, Eropa, dan Amerika, yang tentu akan banyak memberi keuntungan bagi PIS itu sendiri.

Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis juga menyampaikan dukungannya untuk kantor cabang PIS.

"Kita berharap dengan adanya PIS ini bisa ambil bagian dari ekspor di sini yang sangat besar. Kami dari Kedubes siap bantu 24 jam untuk itu," ujarnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Berseanergi Untuk Laut