
Sri Mulyani Cs Targetkan Defisit APBN 2,84% Tahun Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global tahun 2023, pemerintah terus berupaya untuk memberikan kepastian iklim usaha yang baik di Indonesia bagi para investor.
Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan kepastian tersebut dilakukan melalui penyehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan membawa angka defisit kembali di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sesuai dengan peraturan undang-undang.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam kegiatan Stakeholders Gathering 2022 dengan tema "Sinergi Pembiayaan APBN yang Adaptif dan Inovatif dalam menghadapi Dinamika Perekonomian Global" di Kementerian Keuangan, Rabu (21/12/2022).
"Ketidakpastian 2023 mungkin akan cukup comparable dengan 2022, perang mungkin masih tetap ada, geopolitik masih tetap ada, lockdown China juga akan cukup berat juga. Tapi bagaimana pemerintah dengan kebijakan memberikan kepastian. Indikatornya jelas, APBN-nya kita bikin sehat," paparnya.
Untuk itu dalam APBN 2023, pemerintah menetapkan defisit di bawah 3% tepatnya sebesar 2,84% terhadap PDB atau setara dengan Rp 598,2 triliun. Ini mencerminkan langkah penyehatan negara dan langkah konsolidasi fiskal yang kredibel dan tepat waktu.
"Tahun depan kita targetnya 2,84%. Ini early consolidation yang memberikan sinyal bagi pasar domestik dan global," katanya.
Dengan target defisit tersebut, Febrio optimis sinyal kepastian ini nantinya dapat mengundang lebih banyak modal asing untuk masuk ke Indonesia.
"Capital inflow akan terus kita jaga dan maintain dari sisi pemerintah untuk membuat iklim kepastian itu di tengah turbulensi yang terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan melaporkan hingga 14 Desember 2022 defisit anggaran APBN 2022 berada di angka 1,22%. Jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 lalu yang sebesar 3,6%, angka ini menunjukkan penyehatan yang signifikan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Defisit APBN 2023 Bakal di Bawah 2,8%, Belanja Dipangkas?