
Bukti China dan India Masih Bergantung pada RI Tahun Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan India masih akan memiliki ketergantungan pada Indonesia pada tahun 2023 mendatang. Bahkan, ketergantungan ini diperkirakan akan menjadi-jadi.
Ketergantungan ini khususnya pada permintaan batu bara Indonesia. Kedua negara tersebut diperkirakan masih akan mengimpor batu bara dari Indonesia, bahkan dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan tahun ini.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, permintaan batu bara dari China dan India pada 2023 diperkirakan akan meningkat karena China mulai relaksasi kebijakan menekan angka penularan kasus Covid-19, sehingga pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan bangkit pada 2023.
Sementara India karena akan menaikkan kapasitas pembangkit listrik, khususnya berbasis batu bara pada tahun depan.
"Proyeksi permintaan dari Tiongkok dan India diperkirakan sedikit meningkat meskipun di tengah resesi keuangan global, karena Tiongkok sudah mulai relaksasi kebijakan strict zero Covid policy. Jadi, ekonomi mereka mulai akan lebih cepat pertumbuhannya di 2023. India juga sedang meningkatkan kapasitas kelistrikan mereka di 2023," ungkap Hendra kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).
Perlu diketahui, China dan India merupakan negara tujuan utama ekspor batu bara Indonesia selama ini.
Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2021, China merupakan negara tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia dan India menyusul di posisi kedua.
Pada 2021, ekspor batu bara Indonesia ke China tercatat mencapai 196,24 juta ton, naik dari 2020 sebesar 127,79 juta ton.
Sementara ekspor batu bara Indonesia ke India pada 2021 tercatat sebesar 72,12 juta ton, turun dari 2020 sebesar 97,51 juta ton.
Sejalan dengan itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengungkapkan bahwa target produksi batu bara Indonesia pada 2023 mendatang akan ditingkatkan menjadi 694 juta ton dari target 2022 sebesar 663 juta ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan, peningkatan produksi batu bara pada 2023 juga dikarenakan meningkatnya permintaan batu bara di dalam negeri.
"Rencana produksi batu bara tahun 2023 sebesar 694 juta ton. Karena kebutuhan domestik meningkat," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2022 ini produksi batu bara RI ditargetkan mencapai 663 juta ton. Sampai pada 6 Desember 2022 kemarin, produksi batu bara sudah mencapai 94,60% atau 627 juta ton.
Lana pun optimistis target batu bara pada tahun ini bisa tercapai.
"Tercapai," ucapnya saat ditanya apakah target produksi batu bara pada 2022 sebesar 663 juta ton tahun ini akan tercapai.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Batu Bara ke China Anjlok, Pengusaha Ungkap Alasannya