Sri Mulyani Pusing Harga Komoditas Energi Sulit Diprediksi
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai mewaspadai adanya penurunan harga komoditas dunia, terutama energi.
Sri Mulyani mengungkapkan harga komoditas seperti pangan dan energi dunia sulit untuk diprediksi karena volatilitas yang terjadi saat ini dipicu dari kondisi geopolitik dunia.
"Namun, kita lihat harga komoditas relatif tinggi meskipun beberapa mengalami kencenderungan penurunan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi November 2022, Selasa (20/12/2022).
Adapun, komoditas yang menurun a.l. gas, minyak mentah jenis Brent, CPO, gandum dan jagung. Namun, batu bara tetap bertahan pada level tinggi. Hal ini karena situasi geopolitik dan musim dingin di negara-negara barat.
"Harga energi menjadi tidak mudah diprediksi," ujar Sri Mulyani.
Di satu sisi, harga minyak menurun karena adanya perkembangan ekonomi negara maju yang melemah, kemudian ada langkah price capping. Di sisi lain, pasokan energi di Eropa sangat terkendala pada musim dingin dengan adanya penghentian pasokan gas, menyebabkan alternatif energi seperti batu bara meningkat.
Oleh karena itu, harga pangan dan energi masih akan mewarnai perekonomian global dan Indonesia. Dengan demikian, inflasi di beberapa wilayah masih tinggi.
"Sehingga respons kebijakan moneter dengan ekstrem dan cepat dilakukan oleh negara maju," tegasnya.
(haa/haa)