Internasional

Dengeri Semua! Putin Akui Kesusahan di Ukraina, Rusia Kalah?

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 December 2022 14:05
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers setelah pertemuan trilateral dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Sochi, Rusia 31 Oktober 2022. (via REUTERS/SPUTNIK) Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers setelah pertemuan trilateral dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Sochi, Rusia 31 Oktober 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui mulai 'nelangsa' dalam perang dengan Ukraina. Menurutnya kesulitan kini terjadi di sisi pasukannya.

Ini khususnya di empat wilayah yang telah diklaim sepihak Moskow lewat referendum Oktober lalu. "Situasi di Republik Rakyat Donetsk, Luhansk, wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sangat sulit," kata Putin pada Hari Layanan Keamanan, Senin malam, dikutip dari Reuters, Selasa (20/12/2022).

Dalam pengakuannya yang langka, ia mengatakan serangannya tidak berjalan mulus. Putin bahkan memerintahkan Layanan Keamanan Federal (FSB) untuk meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat Rusia yang tinggal di sana.

FSB, tegasnya, harus mengawasi perbatasan negara untuk memerangi "munculnya ancaman baru" dari luar negeri. Termasuk pengkhianat yang muncul di dalam negeri.

Komentar Putin muncul ketika Kyiv mulai melawan dengan mengerahkan lebih banyak senjata setelah pesawat tak berawak (drone) Rusia membombardir energi di wilayahnya. Ini juga di tengah kunjungan tiba-tiba Putin ke ibu kota Belarusia, Minsk untuk melakukan pembicaraan dengan Alexander Lukashenko, sekutunya.

Keduanya membahas integrasi Rusia-Belarusia, serta topik terkini dalam agenda internasional dan regional. Hal itu makin membuat kekhawatiran muncul tentang potensi serangan baru dari Belarusia ke Ukraina.

Perang Rusia dan Ukraina sudah memasuki bulan ke-10. Konflik tersebut, yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, telah menewaskan puluhan ribu orang, mengusir jutaan orang dari rumah mereka, dan menghancurkan kota-kota menjadi reruntuhan.

Moskow menyebut invasinya sebagai "operasi khusus" untuk denazifikasi dan demiliterisasi tetangganya. Kyiv dan sekutunya di Barat menyebutnya sebagai tindakan perampasan tanah yang tidak beralasan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Putin Disebut Buat Kesalahan Besar di Ukraina, Ini Sebabnya


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading