Tidak hanya itu, proyek ini juga mengalami hambatan dari sumber daya manusia. Jumlah engineer Indonesia di joint development phase sebanyak 85 personel, sementara produksi 31 personel. Namun, jumlah itu tidak tercapai. Selain itu, dalam proyek pesawat siluman ini, pihak Korea mendapatkan teknologi dari Amerika Serikat (AS). "Ada 129 teknologi kunci, sementara pihak Amerika tidak memberikan 4 teknologi kunci kepada siapapun, sedangkan ke Indonesia 9 teknologi tidak diberikan," kata Eris (Dok: Angkatan Udara Republik Korea )