Produksi Batu Bara RI 2023 'Meledak' Hampir 700 Juta Ton

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 20/12/2022 11:59 WIB
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasang target produksi batu bara pada tahun depan atau 2023 hampir 700 juta ton atau tepatnya 694 juta ton. Alasannya, karena permintaan domestik akan kebutuhan batu bara semakin meningkat.

"Rencana produksi batu bara tahun 2023 sebesar 694 juta ton. Karena kebutuhan domestik meningkat," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria, Selasa (20/12/2022).

Seperti yang diketahui, pada tahun 2022 ini produksi batu bara RI ditarget mencapai 663 juta ton. Sampai pada 6 Desember 2022 kemarin, produksi batu bara sudah mencapai 94,60% atau 627 juta ton.


Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia juga membenarkan bahwa produksi batu bara Indonesia pada tahun 2023 akan mengalami peningkatan dibanding tahun 2022.

Alasannya, bahwa permintaan batu bara dari China dan juga India diperkirakan meningkat meskipun di tengah resesi keuangan global. "Karena China sudah mulai relaksasi kebijakan strict zero Covid Policy, jadi ekonomi mereka mulai akan lebih cepat pertumbuhannya di 2023. India juga sedang meningkatkan kapasitas kelistrikan mereka di 2023," ungkap Hendra kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).

Permintaan batu bara dari negera-negara Eropa sepertinya juga menjadi salah satu melejitnya produksi batu bara Indonesia. Dari catatan Kementerian ESDM, sampai akhir Desember 2022 ini permintaan batu bara Eropa diperkirakan akan mencapai 6,6 juta ton.

Sementara, Lana mengungkapkan berkenaan dengan rencana ekspor ke negara Eropa akan disesuaikan dengan keamanan pasokan dalam negeri terlebih dahulu. Setelah itu, batu bara selebihnya akan diekspor oleh pelaku usaha sesuai dengan kesepakatan business to business.

"Indonesia hanya mengamankan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri dan ketika kebutuhan dalam negeri sudah aman, selebihnya dapat diekspor oleh pelaku usaha sesuai kesepakatan bisnis to bisnis," ujarnya.

Sebelumnya, Lana menyebutkan, proyeksi ekspor batu bara RI ke Eropa tersebut dengan asumsi ekspor batu bara pada Desember ini bisa mencapai 0,7 juta ton, sama dengan pengiriman pada November yang mencapai 0,7 juta ton.

"Jika proyeksi Desember 2022 sama dengan realisasi November 2022 yaitu total 0,7 juta ton maka proyeksi realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar 6,6 juta ton," tuturnya.

Hingga November 2022, ekspor batu bara ke Eropa tercatat mencapai 5,9 juta ton. dari jumlah ekspor batu bara RI ke Eropa tersebut, terbesar ke Polandia dengan jumlah 2,1 juta ton, lalu diikuti Belanda dan Italia masing-masing 1,3 juta ton dan 1,2 juta ton.

"Kami sampaikan ekspor batu bara Indonesia ke Eropa sampai dengan November 2022 total ekspor sebesar 5,9 juta ton. Terbesar ke Polandia realisasi sebesar 2,1 juta ton dan diikuti ke negara Belanda dan Italia masing-masing 1,3 dan 1,2 juta ton," paparnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Batubara Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Energi Nasional