PLN Kerahkan 70 Ribu Personel Amankan Listrik Nataru
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menggelar apel siaga kelistrikan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di kantor pusat PLN. Hal ini dilakukan guna menjamin pasokan listrik ke masyarakat tidak mengalami gangguan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa dalam pengamanan Nataru kali ini, pihaknya telah mengerahkan lebih dari 70 ribu personel. Bahkan PLN menjadikan seluruh kantor perusahaan di seluruh nusantara sebagai posko Nataru.
"Kami memberi arahan lebih dari 70 ribu personel, kami melakukan siaga selama menghadapi Nataru, kemudian seluruh kantor kami menjadi posko siaga untuk Nataru sehingga total laporan ya ada 3000 Posko untuk menghadapi Nataru ini. kemudian lebih dari 1000 kantor kami menjadi posko siaga, kami kerahkan seluruh kekuatan," ujar dia dalam Apel Siaga Kelistrikan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Kantor Pusat PLN, Selasa (20/12/2022).
Di samping itu, perusahaan juga telah mempersiapkan sejumlah peralatan guna mendukung pengamanan pasokan listrik pada periode Nataru kali ini dengan menyiapkan lebih dari 3100 peralatan. Adapun sejumlah personel yang dikerahkan akan diperuntukkan untuk mengamankan tempat-tempat seperti tempat ibadah, rumah sakit, alun-alun dan tempat perayaan natal dan tahun baru.
"Tolong dijaga, kalau perlu dibuatkan posko di lokasi tersebut untuk memastikan bahwa pelayanan listrik tetap andal, hindari segala gangguan, kalau ada masalah teknis apapun sekecil-kecilnya masalah teknis itu di lapangan tolong diselesaikan secara secepatnya," kata dia.
Darmawan juga memastikan pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada penghujung akhir tahun ini dalam kondisi aman. Dimana pasokan batu bara untuk pembangkit PLN telah mencapai lebih dari minimum 20 hari operasional (HOP).
"Stockpile batu bara kita lebih dari 20 hari operasi, LNG kita, gas kita sudah aman, BBM kita juga aman. Untuk itu hari ini kita menghadapi Nataru dengan rasa optimis dengan keandalan sistem kita yang jauh lebih handal daripada keandalan sistem 2-3 tahun yang lalu," ujarnya.
(pgr/pgr)