Jokowi Bakal Dapat 'Durian Runtuh' Jilid 2 Tahun Depan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
17 December 2022 09:00
Perang Rusia Vs Ukraina Bikin Harta Karun RI 'Dikeroyok' Dunia
Foto: Infografis/ Perang Rusia Vs Ukraina Bikin Harta Karun RI 'Dikeroyok' Dunia/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Misalnya saja sumber harta karun kekayaan mineral seperti nikel.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mencatat, sampai akhir tahun ini nilai ekspor dari turunan nikel atau hilirisasi nikel bisa mencapai US$ 33 miliar atau Rp 514 triliun (kurs Rp 15.600 per US$).

Sampai pada Oktober 2022 ini, nilai ekspor dari hilirisasi nikel itu sudah menembus US$ 228,3 miliar.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menyatakan bahwa Indonesia telah melaksanakan pengembangan industri bernilai tambah dari sektor komoditas nikel.

Nilai tambah tersebut seperti yang diketahui dilakukan melalui hilirisasi nikel menjadi besi baja. Bahkan, ke depan dari turunan nikel tersebut akan dikembangkan lagi nilai tambahnya menjadi baterai lithium

Sebagai gambaran, kata Septian Seto, nilai ekspor dari hilirisasi nikel itu pada Oktober ini sudah mencapai US$ 28,3 miliar. Ditargetkan sampai dengan akhir tahun ini angkanya bisa mendekati US$ 33 miliar atau Rp 514 triliun.

"Kami estimasi angka mendekati US$ 33 miliar. Ini adalah suatu yang sangat signifikan," terang Septian Seto dalam Forum Kemitraan Investasi, baru-baru ini.

Memang, saat ini pemerintah sedang gencar mengambangkan hilirisasi sektor pertambangan sebagai cara meningkatkan nilai tambah.

Septian Seto menyebutkan, jaman dulu mindset ekonomi Indonesia seperti 'ayam' atau dalam hal ini menggali kemudian di makan. Kemudian berlanjut dengan ekonomi 'monyet' ketika dipetik langsung di makan.

"Saya kira mindsetnya berubah bagaimana kita menggunakan SRM kita, kekayaan kita yang mentah menjadi value addednya lebih tinggi. Itu akan signifikan dampaknya,"

"Kita sudah mulai nikel dari besi baja, kita akan mengarah pada baterai lithium," tandas Septian Seto.

Tak cukup sampai di situ, tahun depan pemerintah Indonesia juga akan mewajibkan perusahaan pertambangan khususnya pertambangan bauksit untuk mengembangkan hilirisasi dan menyetop kegiatan ekspor bauksit.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dirinya akan segera mengumumkan kebijakan soal pelarangan ekspor mineral mentah bauksit dalam waktu dekat ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Nikel, RI Ketiban Durian Runtuh Dari Harta Karun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular