Beli LPG 3 Kg Tahun Depan Bakal Dibatasi? Ini Kata Pertamina

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
14 December 2022 11:39
Pertamina Patra Niaga Tuntaskan Penyaluran Konversi LPG bagi 5 Ribu Nelayan dan 6 Ribu Petani
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melakukan pembatasan pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg). Pembelian LPG 3 Kg hanya untuk masyarakat tidak mampu atau miskin yang masuk dalam daftar pemerintah melalui data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Pemerintah saat ini sedang berupaya melalui PT Pertamina (Persero) untuk melakukan pendataan melalui registrasi pengguna LPG 3 kg yang berhak. Hal Tersebut juga didukung dengan data P3KE.

Sebelumnya, nama pembeli LPG 3 Kg harus terdaftar di aplikasi digital milik PT Pertamina (Persero) yakni MyPertamina. Namun ternyata, terdapat aplikasi berbeda yang digunakan untuk sinkronisasi data masyarakat miskin agar LPG subsidi bisa tepat sasaran.

Lantas bagaimana skema rencana pembatasan pembelian LPG 3 kg ini?

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan bahwa saat ini masih dilakukan sinkronisasi data dengan data P3KE. Dia menyebut, sampai saat ini LPG 3 kg belum dibatasi.

Irto menyebutkan bahwa aplikasi yang digunakan adalah aplikasi "subsiditepat". Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat. Pasalnya, Irto mengungkapkan masyarakat tidak perlu mengunduh aplikasi "subsiditepat". Selain itu juga belum ada perubahan dalam membeli LPG "Melon".

"Tidak ada perubahan dalam cara pembelian, konsumen juga tidak perlu download aplikasi. Masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (14/12/2022).

Selain itu, Irto juga mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir bila belum terdaftar pada data P3KE. Dia menyebutkan, akan ada pembaruan data untuk subsidi LPG 3 kg tepat sasaran. "Bagi yang belum terdaftar dalam data P3KE pun, nanti akan kita lakukan updating data," pungkasnya.

Seperti yang diketahui, penggunaan LPG 3 kg kerap mengalami kebocoran tatkala tidak tepat sasaran. Pengguna LPG 3 Kg saat ini bukan hanya untuk masyarakat tidak mampu atau miskin melainkan juga orang-orang yang mampu.

Hal itu sejatinya terjadi lantaran adanya migrasi pengguna tatkala adanya kenaikan harga LPG non subsidi tabung 5,5 kg maupun 12 kg.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyebutkan, agar subsidi  LPG 3 kg bisa tepat sasaran maka Pertamina sudah mulai melakukan registrasi pendataan masyarakat miskin. Hal itu juga dibantu dengan data P3KE.

"Kita kan sudah melaksanakan registrasi, Pertamina sudah melaksanakan registrasi, itu baru istilahnya pilot belum banyak, kita mau, menggunakan data bagaimana, pakai data P3KE sekarang, dulu BKKBN terus dipakai sampai sekarang P3KE kita coba terapkan," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR, Senin (12/12/2022).

Tutuka mengungkapkan bahwa data P3KE itu sudah diterapkan pada lima kabupaten kota di Indonesia. Daerah yang dimaksud seperti Cipondoh, Tangerang Selatan, Semarang, dan lain sebagainya. "Sudah di 5 kabupaten kota, Cipondoh, Tangsel, terus ada juga di Semarang, gitu ya ada lima," pungkasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampai Juni 2022 Konsumsi LPG Subsidi Tembus 47,6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular