
Yes! Party Tahun Baru Lebih Ramai, Siap-Siap Ekonomi Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 diperkirakan akan berlangsung lebih meriah sejalan dengan pelonggaran kebijakan Covid-1. Kemeriahan mudik diharapkan berimbas kepada laju ekonomi domestik.
Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan menunjukkan potensi pergerakan pada Nataru tahun ini mencapai 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan 44,17 juta orang.
Jumlah yang mudik tahun ini juga melonjak 124,6% dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai 19,9 juta orang.
Puncak arus mudik pada masa libur Natal 2021 akan terjadi pada 23-24 Desember 2022 sementara puncak arus balik tahun baru 2022 diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2023.
"Pada libur Nataru kali ini tidak ada pembatasan mobilitas seperti tahun sebelumnya. Namun demikian, pelayanan transportasi publik tetap mengedepankan aspek kesehatan, selain keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (13/12/2022).
Mobil pribadi masih menjadi andalan utama pemudik. Sekitar 12,4 juta orang atau 28,26% pemudik akan menggunakan mobil pribadi.
Kereta api masih menjadi moda favorit untuk transportasi umum. Sebanyak 5,9 juta orang atau 13,42% akan menggunakan kereta api untuk mudik diikuti dengan bus (5,2 juta orang atau 11,90%), pesawat (4,8 juta orang atau 11,02%), dan kapal penyeberangan (1,9 juta orang atau 4,49%).
Seperti diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada libur Nataru tahun lalu.
Sejumlah syarat perjalanan masih diberlakukan seperti wajib menunjukkan kartu vaksin (dosis lengkap) serta surat keterangan hasil negatif rapid test antigen. Tidak adanya syarat ketat pada libur Nataru tahun ini diperkirakan akan membuat mobilitas meningkat sehingga bisa menggerakan ekonomi lebih besar.
Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan libur Natal dan Tahun Baru bisa mendongrak pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga 0,2 percentage point (ppt).
"Nataru (bisa) sumbang sebesar 0,2 ppt di pertumbuhan konsumsi. Misalnya, konsumsi tumbuh 5,2% (year on year/yoy) di kuartal IV-2022, sebesar 0,2% nya itu dari Nataru," tutur Andry, kepada CNBC Indonesia.
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2021 tumbuh sebesar 5,02% (yoy) dan konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55% (yoy).
Senada, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan mudik Nataru akan berdampak positif ke perekonomian, mulai dari mendorong belanja rumah tangga hingga menaikkan kepercayaan konsumen.
Di sisi lain, inflasi juga akan meningkat sejalan dengan kenaikan konsumsi.
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Nataru, Bandara Soetta Ramai Pengunjung